Berdasarkan analisis konseptual dan kondisi pendidikan, ternyata tidak sedikit mahasiswa kesulitan dalam mengikuti mata kuliah karena metode pembelajaran yang dipilih dan digunakan oleh dosen dirasakan kurang tepat (Azis Wahab, 1986).
Dengan demikian, kemandirian mahasiswa dalam belajar kurang terlatih dan proses belajar mengajar akan berlangsung secara kaku sehingga kurang mendukung pengembangan pengetahuan, sikap, moral, dan keterampilan mahasiswa (Hamid Hasan, 1996).
Pemilihan model dan metode pembelajaran yang sesuai dengan tujuan kurikulum dan potensi mahasiswa merupakan kemampuan dan keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh seorang dosen (Kosasih, 1992).
Hal ini didasari oleh asumsi bahwa ketepatan dosen dalam memilih model dan metode pembelajaran akan berpengaruh terhadap keberhasilan dan hasil belajar mahasiswa (Jarolimek, 1967), karena model dan metode pembelajaran yang digunakan oleh dosen berpengaruh terhadap kualitas proses belajar mengajar yang dilakukannya (Azis Wahab, 1986).
Kondisi proses belajar mengajar di kalangan perguruan tinggi masih diwarnai oleh penekanan pada aspek pengetahuan. Masih sedikit yang mengacu pada keterlibatan mahasiswa dalam proses belajar itu sendiri (Hasibuan dalam kompas, 21 Agustus 1996) dalam penelitiannya menemukan bahwa pembelajaran ips tidak merangsang Mahasiswa untuk terlibat secara aktif dalam proses belajar mengajar.
Sehubungan dengan masalah diatas, maka upaya peningkatan kualitas proses belajar mengajar dalam pendidikan IPS merupakan suatu kebutuhan yang mendesak untuk dilakukan. Salah satu model pembelajaran tersebut adalah model cooperative learning.
1. Pengertian Cooperative Learning
Cooperative mengandung pengertian bekerja bersama dalam mencapai tujuan bersama (Hamid Hasan, 1996). Dalam kegiatan kooperatif, mahasiswa secara individual mencari hasil yang menguntungkan bagi seluruh anggota kelompoknya.
Jadi, belajar kooperatif adalah pemanfaatan kelompok ke dalam pengajaran yang memungkinkan mahasiswa bekerja bersama untuk memaksimalkan belajar mereka dan belajar anggota lainnya dalam kelompok tersebut (Johnson, et al., 1994, Hamid Hasan, 1996).