Tradisi Sekaten bukan hanya pasar malam yangmenampilkan hiburan rakyat semata atau saling berebut dua sepasang gunungan yang diarak oleh pihak Keraton Kasunanan dan bukan juga mendengarkan gamelan yang ditabuh sebagai pembukaan rangkaian ritual Sekaten menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW.Tapi diSekaten ini anda bisa bernostagia kembali untuk mencicipi makanan yang ada dari khas daerah masing-masing.Seperti makanan khas jawa,Jenang campuran kelapa yang diiris tipis-tipis, telur asin, makanan kerak telur khas Jakarta juga hadir di Sekaten.
Namun ada salah satu jajanan atau makanan yang tak dapat ditemukan selain di kota Solo yakni “Cabuk Rambak”.Mengapa namanya Cabuk Rambak ? Nama cabuk mengacu pada sejenis wijen atau sejenis sambal/saus lagi dengan nama ini yang terbuat dari wijen bakar.Agak mengherankan dengan nama “Rambak” yang disajikan diataskan yang terbuat dari nasi kering/Bleng. Biasanya Cabuk Rambak disantap pada waktu pagi hari untuk sarapan.Uniknya makanan ini biasanya disajikan tidak dengan piring tetapi dengan wadah dari daun pisang yang dilipat dengan cara tertentu ( disebut “Dipincuk”) dengan daun pisang.
Dan isinya dari Cambuk rambak adalah ketupat atau lontong,sambal cabuk yang terbuat dari wijen,kelapa parut yang ditumbuk menjadi satu dengan dibumbui cabai,kemiri,daun jeruk,garam,dan gula.kemudian ditambah dengan kerupuk besar yang dalam bahasa Jawa sebut dengan “Karak”.Harganya pun sangat murah seporsi Cabuk Rambak hanya Rp.3000 dan itu anda akan merasa cukup kenyang.
Maka tak Heran penikmatnya bukan hanya warga Solo saja tapi juga dari daerah sekitarnya, Sukoharjo, Klaten, Boyolali, Sragen, Kalioso, dan sebagainya.Mayoritas warga yang pernah menikmati cabuk rambak mengaku kangen dengan cita rasa gurih dan manis ciri khas masakan Jawa.
Dan sebenarnya makanan ini tak hanya dijumpai di Sekaten saja.setiap hari Cabuk rambak bisa dijumpai di pinggir jalan Kota Solo,Namun karena tergusur oleh makanan modern yang lainnya, Cabuk Rambak jarang sekali dijual dipusat Kota Solo.
Sekarang Cabuk Rambak mulai ditemukan lagi dijajakan secara berkeliling yang salah satu tempat yang bisa didatangi Adalah “Sunday Market Mahanan Solo di kompleks Stadion Mahanan.Dan Di Pasar Gede Solo” yang berada di dekat Stasiun Balapan Solo.
Untuk membuat Cabuk Rambak sendiri dirumah caranya mudah kok..Simak resepnya yuk... dan marilah kita lestarikan makanan – makanan khas yang ada didaerah dan yang unik asli dari Indonesia biar gak punah ..paling tidak memperkaya pengalaman kuliner kita..
Dan inilah Resep Cabuk Rambak makanan tradisional khas Surakarta / Solo.
Bahan Cabuk Rambak :
1.Ketupat/ lontong 2 buah, belah 2 bagian, iris tipis
2.Karak / Kerupuk Puli secukupnya
3.Daun pisang secukupnya
Bahan Sambal Cabuk Rambak :
1.Wijen, 150 gram, sangrai, tumbuk halus
2.Daun jeruk purut, 3 lembar, iris tipis
3.Bawang putih, 4 siung
4.Kencur, 1 cm
5.Kemiri, 2 butir, sangrai
6.Merica bubuk, 1/2 sendok teh
7.Garam, secukupnya
8.Gula pasir, 1/2 sendok teh
9.Air, 2 sendok makan
Cara membuat Cabuk Rambak :
1.Sambal : Tumbuk bawang putih, kencur, kemiri, merica, garam dan gula pasir hingga halus.
2.Tambahkan wijen dan daun jeruk, aduk hingga rata. Tambahkan air, aduk kembali hingga rata.
3.Ambil daun pisang, bentuk pincuk. Letakkan ketupat di atasnya.
4.Tuang sambal secukupnya.
5.Sajikan dengan karak / kerupuk Gendar (Yang terbuat dari nasi kering dan Bleng)
( Resep Cabuk Rambak Khas Solo.html)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H