Salah satu Mahasiswa UNS yang menjadi Model Red Batik Carnival (Anindika utami putri )
Solo merupakan Center utamakebudayaan Jawa dansalah satu pusatBatik yang berada di Jawa Tengah. Batik sendiri merupakan salah satu warisan budaya agung dari nenek moyang yang keberadaannya masih terus di lestarikan hingga sekarang. Salah satu tempat yang menjadi akar pertumbuhan batik adalah Pasar Klewer Solo. Gunauntuk lebih memperkenalkanSolo sebagai salah satu Kota Batik di mata Indonesia maupun dunia, Kota Solo sejak Tahun 2008 sudah di gelar sebuah perhelatan akbar yang bertujukan Solo Batik Carnival ( SBC ). Gelaran tahunan ini diselenggarakan oleh Solo Center Point Foundation ( SCPF) dan yang didukung Pemerintahan oleh kota Surakarta. Dan sampai sekarang Solo Batik Carnival ( SBC ) digelar tahunan di sepanjang jalan Slamet Riyadi hingga Kantor Balai Kota Solo, gelaran tersebut di dukung oleh semua berbagai kalangan, dari mulai SD , SMP, SMA/ SMK, DAN salah satu Mahasiswa Universitas Negeri Solo ( UNS ), sebagai model dari Solo Batik Carnival ( SBC ).
Solo batik Carnival adalah Karnaval yang berbasis masyarakat yang dirancang untuk menjadi sebuah Karnaval tingkat dunia. Konon katanya awal munculnya Karnaval ini terinspirasi dariJember Fashion Carnaval ( JFC) sebuah Parade Peragaan busana di jalanan , karena itu tak heran jika konsep antara Solo Batik Carnival ( SBC) danJember Fashion Carnaval ( JFC) hampir sama. Hanya saja yang membedakan adalah dalam bahan utama pembuatan kostum . sesuai dengan namanya Solo Batik Carnival, batik yang dijadikan sebagai sumber ide sekaligus materi utama penciptaan kostum karnaval yang fantastis.Sebelum mengikuti karnaval semua pesertadi wajibkan mengikuti workshop merancang kostum selama berbulan – bulan. Kostum karnaval yang dirancang kemudian dipakai sendiri oleh para peserta dalam puncak acara Solo Batik Carnival ( SBC ) .
Pada awal pelaksanaannya , Solo Batik Carnival ( SBC ) selalu dilaksanakan pada siang hari. Namun mulai dari tahun ke 4 Solo Batik Carnival (SBC ) dilaksanakan pada sore hari hingga malam hari. Dari kostum yang berbahan utama batik yang mewah dan megah serta sorotan lampu warna – warni yang mendukung menjadikan gelaran tersebut menjadi istimewa. Tak heran jika ribuan penonton yang berdatangan dari berbagai tempat dan memadati jalan yang dijadikan sebagai lokasi parade sehingga membuat jalan Solo macet total pada saat pelaksanaan Batik Solo Carnival ( SBC ).
Pada setiap tahunnya, Solo Batik Carnival ( SBC ) mengusung tema yang berbeda – beda mulai dari “ Topeng “, “sekar Jagad”,”Minggu Bambu”, hingga “ keajaiban Legenda” dan masing banyak lagi dari tahun ke tahun. Dari tema – tema tersebut kemudian diterjemahkan oleh panitia melalui kostum yang dirancang peserta yang mengikuti workshop, dan rancangannya pun unik – unik dan kreatif. Corak batikklasik pun dipadukan dengan batik kontemporer dan di hiasi dengan manik – manik serta mahkota yang menjadikan kostum semakin semarak.Tak heran jika Solo Batik Carnival ( SBC ) sekarang sudah melejat dimana – mana dalam pengikutan festival Carnival batik ( SBC ). Dan saat ini Solo Batik Carnival ( SBC )terus bernah diri guna untuk menjadikan salah satu karnaval yang diperhitungkan dikancah internasional.
Maka dari itu marilah kita lestarikankebudayaan Jawadengan mengusung pakaian batik yang salah satu warisan budaya agung dari nenek moyang.