Ada beberapa risiko lainnya dari virus yang digunakan sebagai perantara, yaitu antara virus dengan kekebalan tubuh. Dalam darah, leukosit berperan sebagai antibodi terhadap benda-benda yang asing, contohnya yaitu virus dan bakteri. Coba kalian bayangkan, pasti antibodi akan langsung menerjemahkan virus tadi sebagai benda asing, dimana akan sangat berbahaya bagi tubuh, maka antibodi akan memerintahkan tubuh untuk melakukan perlawanan. Nah, karena hal inilah virus yang seharusnya menjadi pembawa gen yang normal agar bisa merangsang tubuh untuk melakukan pembekuan darah tidak dapat melakukan fungsinya dengan baik, karena telah dilakukan perlawanan dahulu sebelum mereka melakukan tugasnya. Padahal peran virus ini adalah tahap penyembuhan pertama bagi tubuh, ini menyebabkan pengobatan tidak berjalan dengan efektif. Bagaimana bisa melakukan tahapan kedua jika tahapan pertama saja sudah ditolak dan tidak bisa dilakukan?
Risiko lain yang muncul adalah soal bagaimana virus bekerja untuk memperbaiki gen yang rusak. Kita tidak bisa mengontrol pergerakan virus di dalam tubuh kita, ketika sudah di suntikkan ke arah bagian tubuh yang diperlukan yaitu pada umumnya, hal ini terjadi di dalam organ hati, kita tidak bisa memastikan bahwa virus itu akan bekerja hanya di dalam hati. Seperti yang sudah dibahas tadi bahwa virus masih bisa menunjukkan sifat aslinya, jika ia masuk ke dalam sel-sel yang sehat, bagaimana yang akan terjadi? Bisa kita bayangkan jika semula sel baik-baik saja, tapi dimasuki virus, pasti akan ada hal-hal yang tidak diinginkan seperti timbulnya penyakit baru yang justru lebih berbahaya bagi tubuh.
Risiko ketiga yang bisa dipikirkan adalah tentang waktu terapi gen ini.
Kita semua pasti pernah sakit, dan dari sakit itu, kita disarankan dokter untuk meminum obat secara rutin. Misal 3 kali sehari sesudah makan, atau sebelum makan. Dengan petunjuk seperti itu, kita pasti akan mengikuti saran dokter agar cepat sembuh. Begitu juga dengan terapi gen, hal ini harus dilakukan dengan rutin. Waktu untuk melakukannya pun berbeda-beda tergantung seberapa parah tingkat pendarahan yang dimiliki masing-masing penderita. Ada yang seminggu sekali atau dua hari sekali, bahkan ada yang setiap 12 jam. Coba bayangkan, jika kalian harus terus ke rumah sakit untuk melakukan terapi padahal kondisi kalian juga tidak memungkinkan untuk melakukan terapi, atau jika kalian punya kegiatan lain yang tidak bisa ditinggalkan. Akan sulit bukan jika harus mengikuti terapi dengan teratur. Begitu juga dengan minum obat, kalian seringkali tidak meminum obat secara teratur, karena kalian menganggap sudah meminumnya tadi pasti reaksi obatnya masih akan bekerja. Tapi coba kalian pikir, apakah kalian bisa cepat sembuh jika kalian menunda untuk meminum obat? Semakin malas untuk meminum obat, pasti akan semakin lama juga penyakit kalian bisa sembuh. Sama halnya dengan terapi gen ini, jika kita menundanya, akan timbul masalah-masalah, salah satunya adalah terjadinya kerusakan di dalam organ tubuh kalian yang terkena hemofilia, mengakibatkan semakin lama juga kemungkinan kalian untuk cepat pulih. Misal pendarahan kalian pada sendi, maka bisa terjadi perubahan yang tidak diinginkan pada sendi, contohnya seperit perubahan bentuknya, kemudian sendi tidak dapat melakukan fungsinya dengan baik. Akibatnya sendi malah menjadi semakin rusak. Bayangkan jika kalian jatuh, sudah diobati sehingga rasa sakitnya berkurang, tapi kalian jatuh lagi dan terluka ditempat yang sama, pastinya rasa sakit yang timbul akan menjadi dua kali lipat lebih banyak. Begitupun jika tidak melakukan perawatan dengan rutin, maka yang terjadi akan lebih berbahaya bagi tubuh dan bisa mengakibatkan hal-hal yang fatal.
Sebenarnya, terapi gen belum masuk di Indonesia, terapi gen masih dilakukan di luar negeri, contohnya Amerika Serikat dan masih menjadi bahan pembelajaran. Hal itu berarti terapi gen di luar negeri juga belum terlalu banyak dilakukan karena memang hal ini masih terbilang baru. Jika masih dipelajari, pasti masih banyak kekurangan-kekurangan dari terapi gen. Mungkin sekarang ini terapi gen belum bisa bekerja secara efektif. Memang bisa saja berpengaruh terhadap banyak orang, tetapi yang namanya pengobatan merupakan hal cocok-cocokan, tidak semua pengobatan bisa dilakukan kepada semua orang secara serentak. Pasti akan timbul efek-efek samping yang tidak diingkan, baik yang ringan maupun yang berat. Tidak semua orang bisa cocok dengan pengobatan terapi gen ini. Bahkan yang berhasil pun, mungkin bisa berhasil sementara waktu untuk mencegah pendarahan lebih banyak, tapi bisa jadi sewaktu-waktu akan kembali seperti semula, jika tidak melakukan perawatan yang rutin.
Hal yang menjadi pertimbangan juga adalah mengenai biaya, kita semua tahu bahwa kesehatan itu penting, maka dari itu kesehatan itu mahal. Terapi gen ini pastinya membutuhkan biaya yang tidak sedikit jika kita pikir mengenai bagaimana rumitnya proses terapi gen ini dan banyaknya hal-hal yang penting dalam terapi gen. Untuk itu, kita pasti akan berpikir ulang jika ingin melakukan terapi gen ini, apakah akan bermanfaat bagi tubuh saya atau justru menambah buruk keadaan. Mengingat juga di Indonesia belum diterapkan terapi gen ini secara efektif, hal itu akan membuat kita ragu-ragu untuk melakukan terapi gen karena belum ada bukti nyata mengenai efek positif dari terapi gen ini di Indonesia.
Jika ada dari kalian yang menderita hemofilia, masih banyak cara yang dapat kalian lakukan dan tidak membutuhkan biaya yang cukup besar. Cukup hindari kegiatan-kegiatan yang dapat menimbulkan pendarahan. Jika kalian mengalami luka kecil, bisa menggunakan es batu untuk menahan darah untuk mengalir terus-menerus.
Kalian juga harus tetap menjaga kesehatan tubuh, karena memiliki penyakit bukan berarti berhenti untuk mempunyai gaya hidup sehat, kalian masih bisa melakukan olahraga kecil yang kemungkinan kecil untuk terjadi pendarahan, seperti berjalan, atau jogging. Untuk menjaga kekebalan tubuh, bisa juga dengan meminum vitamin C agar tidak mudah terkena penyakit lainnya, dan supaya tubuh kalian tetap bugar.
Akhir kata dari saya, jangan mudah menyerah hanya karena kamu punya kendala, tetapi tetaplah bersemangat karena kamu pasti bisa. Sekian dan terima kasih. Tuhan memberkati
Sumber Referensi
http://www.kesehatan.co/kenali-penyakit-hemofilia-lebih-dekat/