Mohon tunggu...
Javier Nicholas
Javier Nicholas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Siswa

Penulis dan Pengamat Sains

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menguak Permasalahan Generasi Digital, Tantangan Formasi Karakter Peserta Didik

19 November 2024   10:11 Diperbarui: 19 November 2024   10:12 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Manusia selalu berusaha membuat hidup menjadi lebih mudah sehingga senantiasa berkembang dan bergerak maju seiring dengan kemajuan dunia. Penguasaan kemajuan di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi menjadi kunci untuk menjadi manusia dan negara yang maju. Fenomena revolusi industri menjadi pelopor kemajuan teknologi dalam berbagai bidang kehidupan yang mampu memberikan kemudahan bagi manusia untuk melakukan aktivitasnya. Memasuki era industri 4.0, manusia berusaha untuk saling berkolaborasi mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi digital, penciptaan otomatisasi, hingga kecerdasan buatan. Proses globalisasi yang berlangsung semakin pesat, kini memberi dampak sebagian besar masyarakat dunia telah saling terintegrasi sehingga proses interaksi dapat dilakukan dengan cepat dan mudah.

Kemajuan teknologi tentunya membawa dampak positif maupun dampak negatif bagi generasi digital sebagai pengguna utamanya. Kemajuan teknologi melahirkan produk-produk penunjang kebutuhan hidup seperti gawai, peralatan elektronik, hingga robot yang menerapkan kombinasi sistem mekanik, elektronik, dan konektivitas internet. Peralatan-peralatan tersebut memberikan kemudahan bagi penggunanya seperti akses yang mudah dalam kondisi apapun, pelayanan yang cepat, tepat, dan akurat yang berujung pada peningkatan kualitas hidup. Produk yang dapat menawarkan efisiensi dan produktivitas ini, dapat membawa dampak buruk apabila disalahgunakan. Pengguna yang terlena dengan kemudahan tersebut membuat mereka kecanduan gawai, isolasi sosial, cyberbullying, hingga merusak kesehatan mental. Fenomena-fenomena sosial dapat langsung diketahui maupun diterima oleh masyarakat global yang bebas secara instan. Disinformasi dan kelalaian digital tidak dapat terbendung akibat kemajuan teknologi yang disalahgunakan.

Dilansir dari buku Praktik Sosial Pemustaka Digital Natives (2022) oleh Endang Fatmawati,  generasi digital adalah orang-orang yang lahir setelah pada tahun 1980-an ke atas. Generasi digital adalah mereka yang telah mengenal dan menggunakan teknologi digital sejak dini dan terbiasa menggunakan teknologi dalam mengakses informasi untuk menunjang kehidupan sehari-hari. Menurut hasil riset dari lembaga American Psychological Association (2021), indeks menunjukkan bahwa responden generasi z menunjukkan literasi yang sangat rendah, pengetahuan umum yang sempit, hingga kepribadian yang abai terhadap lingkungan sekitarnya jika dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Hal itu sangat berbahaya mengingat tak lama lagi generasi digital akan berperan menjadi pemimpin dan penerus dunia. Oleh karena itu, generasi yang akan memegang peranan besar bagi masa depan dunia ini, memiliki tugas tanggung jawab yang tidak sedikit. 

Di era serba digital, siswa sebagai generasi mutakhir dihadapkan pada berbagai tantangan nilai-nilai kehidupan dan perilaku yang beragam. Prinsip kebebasan dan akses ke seluruh media tanpa batas membuat generasi digital dapat terjerumus ke dalam kegelapan. Pembentukan integritas peserta didik menjadi kunci solusi dalam menghadapi era peradaban digital ini. Peserta didik tidak hanya belajar dari sekolah, tetapi juga dari lingkup keluarga hingga masyarakat. Orang-orang di sekitar akan memengaruhi pembentukan kepribadian setiap manusia sehingga dibutuhkan situasi lingkungan yang kondusif dan mendukung agar nilai kehidupan dan perilaku yang benar tetap terjaga. Generasi digital harus belajar untuk memanfaatkan teknologi secara tepat dan bijak.

Terdapat sejumlah kemampuan penting yang harus dikuasai peserta didik dalam menghadapi tantangan zaman. Teknologi dibuat untuk membuat hidup manusia menjadi lebih mudah, maka teknologi harus dimanfaatkan dengan baik dan benar agar tujuan awal dapat tercapai sesuai dengan sasaran. Setiap peserta didik harus mampu menguasai tools knowledge atau benar-benar dapat menggunakan teknologi secara menyeluruh dan efisien, peserta didik juga harus mampu berpikir kritis dalam memecahkan masalah dan menyaring informasi, peserta didik harus mendapat pola asuh yang tepat, serta memperoleh kelas mentoring (Tasriani, 2021). 

Pendidikan karakter di era digital memiliki beberapa manfaat dan peran penting. Dampak positif dari teknologi dapat tercapai apabila proses edukasi berjalan dan tersampaikan dengan baik dan benar. Pendidikan karakter bertujuan untuk mengembangkan perilaku peserta didik yang baik, memperkuat etika dan moral, membentuk pribadi yang kuat dan teguh, dan memampukan peserta didik menghadapi berbagai tantangan dan juga perubahan. Pendidikan karakter di era digital perlu dilakukan secara holistik dan terintegrasi, melibatkan peran orang tua, sekolah, dan masyarakat. Orang tua perlu memberikan contoh yang baik dan mendukung pendidikan karakter di rumah. Sekolah perlu menyediakan lingkungan dan pembimbing yang kompeten untuk mendukung proses pengembangan karakter, serta mengintegrasikannya dalam kurikulum dan kegiatan sekolah, sedangkan masyarakat perlu turut serta dalam mendukung pendidikan karakter dengan memberikan contoh yang baik dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan karakter anak-anak dan remaja.

Sebagai generasi yang tumbuh di era digital, tantangan yang dihadapi oleh peserta didik sangat kompleks. Namun, dengan pendekatan pendidikan karakter yang holistik dan kolaboratif, kita dapat menciptakan individu-individu yang tidak hanya cerdas secara teknologi, tetapi juga beretika dan bertanggung jawab. Melalui penguatan nilai-nilai moral dan etika, serta pengawasan dari keluarga, sekolah, dan masyarakat, generasi muda dapat dibekali dengan kemampuan untuk memanfaatkan teknologi secara bijak. Dengan cara ini, mereka dapat menjadi pemimpin masa depan yang mampu menghadapi perubahan dan tantangan global dengan integritas dan pengetahuan yang memadai. Mengingat pentingnya peran generasi digital yang berkarakter tinggi, maka diperlukan komitmen dan upaya kerja sama seluruh elemen pembentuk dan pengawas keberhasilan penerapan karakter generasi muda yang positif serta literasi yang tepat sehingga menjadi fondasi demi masa depan yang cerah dan penuh harapan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun