Mohon tunggu...
Yafaowoloo Gea
Yafaowoloo Gea Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Pencinta Traveling, Pemerhati Wisata & Budaya Nias

Selanjutnya

Tutup

Humor

Om, Burungnya Dikeluarin Dong, Kisah (Burung Omku Sayang, Burung Omku Malang)

27 Oktober 2010   05:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:03 3605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

BURUNG memang sudah menjadi bagian yang tidak dapat dilepaskan dari kehidupan kita... Burung yang terbang indah dipandang, BURUNG Goreng enak dimakan, hanya FLU BURUNGlah yang tidak enak dan menakutkan. Saking sukanya orang pada BURUNG, Alm. Farid Hardja membawa-bawa BURUNG dalam Lagunya  "INI RINDU", bahkan temanku ada yang memplesetkan kata BURUNG dalam lagu: "Hidupku seperti burung Burungku seperti Hidup Seperti burung hidupku Seperti Hidup burungku Burungku merayu-rayu sayang Burungmu tersipu malu Burungku terus merayu sayang Akhirnya burungmu mau..." Cerita tentang BURUNG si OM ini berawal dari kegemaran Om sebelah rumahku memelihara BURUNG Murai Batu. Kicauan burung tersebut selalu menambah semaraknya suasana pagi hari yang seringkali memutuskan alur mimpi indahku karena suaranya yang berisik... Sekalipun terkadang kicauan si BURUNG membuat tidurku terganggu, seringkali aku diam-diam memonyongkan bibir meniru bunyi kicauannya yang sering disambut dengan kicauan mesra yang lebih indah lagi dari sang BURUNG. Si Om ini punya sepasang burung pejantan dan betina yang sudah dipeliharanya sejak beberapa tahun yang lalu. Dia sungguh telaten memelihara BURUNG-nya, dengan memandikan, memberi makan dan menjemurnya di terik matahari. Bahkan si Om ini suka ikut kontes BURUNG berkicau di kotaku, yang sekalipun tidak pernah menang namun si OM bangga karena burungnya bisa bersanding dengan burung-burung lainnya. Kontes BURUNG memang sering diadakan di kotaku, Para Pejabat pun sudah ketularan virus kicau burung ini sehingga mereka sering mensponsori bahkan menjadi penyelenggara kontes BURUNG ini. Aku sendiri heran dan tak habis pikir kenapa orang-orang ini rela menyiksa burung-burung tersebut, sampai mengurung mereka dalam sangkar hanya untuk mengadu kenyaringan kicauannya.. Bukankah lebih baik kalau membiarkan mereka terbang bebas dan mendengarkan kicauan alami mereka, membiarkan mereka hinggap di dahan dan pucuk pepohonan..???? Si Om sudah beberapa kali kehilangan Burungnya. Pertama sekali BURUNG pejantan si OM terbang sewaktu dia memandikan si BURUNG dan ternyata si OM lupa nutup pintu sangkarnya sehingga si BURUNG terbang dengan bebasnya sambil berkat "YESSS, Akhirnya bisa terbang lagi...". Padahal si OM sudah memelihara BURUNG ini kurang lebih 2 tahun, sehingga si OM kelihatan lebih sayang BURUNGnya dari pada anak-anaknya karena hampir setiap waktu dia selalu bercengkerama dengan burungnya. Si OM sangat sedih waktu tahu BURUNGnya tidak ada lagi, bahkan dia tidak cakapan dengan istrinya selama dua hari (hanya gara-gara BURUNGnya lepas)... Ternyata BURUNG si OM membawa dampak terhadap hubungan suami istri... Setelah BURUNG pertama lepas, esok harinya si OM beli BURUNG yang baru lagi. Tapi baru 1 bulan di beli, BURUNGnya sudah lepas lagi. Kali ini bukan lewat pintu sangkar tetapi melewati celah antara jeruji di lantai sangkarnya (ternyata burung ini semakin pintar mencari jalan keluar, punya ilmu nyungsep kali ya). Tapi karena hobi dan cintanya akan BURUNG, si OM tak pernah berhenti mencari BURUNG. Dia tak pernah puas hanya memiliki satu BURUNG, dia selalu berusaha mencari BURUNG lainnya agar BURUNG kepunyaannya bisa bertambah. Akhirnya si OM membeli satu lagi BURUNG pejantan.. Namun, dua hari yang lalu, burung betina si OM hilang. Bukan terbang atau nyungsep lagi, tapi ini murni diambil (tepatnya dicuri) orang berikut sangkarnya. Pagi-pagi waktu si OM terbangun, dia sudah sibuk mencari-cari sangkar BURUNG betinanya. Ternyata orang sekarang bukan hanya suka BURUNG tapi juga doyan sama SANGKARnya. Inilah akibatnya karena si OM lebih menyayangi BURUNG pejantannya sehingga dia hanya memasukkan BURUNG jantan tersebut ke dalam (rumah) sementara sang betina dibiarkan di luar, akhirnya si betina dan SANGKARnya raib diambil orang. Dari balik jendela kamarku (karena tidak mau mengganggu ritual kesedihan si OM), Ku lihat si OM hanya terpekur lemas dengan mata memerah memandangi tempat gantungan sangkar BURUNG betinanya. Yang Malang si OM atau BURUNGnya ya? Dari cerita tentang burung tersebut di atas, aku menarik kesimpulan bahwa: 1. Burung Berkicau merdu suaranya 2. Burung goreng enak dimakan 3. Burung dalam sangkar ingin cepat-cepat keluar 2. Burung di luar ingin cepat-cepat dimasukkan ke dalam (sangkar) 4. Burung bersayap ingin terbang bebas. 5. Burung tak bersayap berbahaya tapi banyak di cari orang Oleh sebab itu, mari kita kembalikan burung-burung ke alam bebas. Biarkan mereka terbang bebas mengepakkan sayap di udara, kalau perlu burung-burung punya orang lain yang sudah ditangkap dan dimasukkan dalam sangkarpun dilepas saja (tapi resiko tanggung sendiri ya)... Salam Burung... (Sumber foto: Google Search) Silakan baca tulisan saya yang lainnya di: 1.Aku Produk Aborsi Gagal Ibuku 2.Kemarin Antara Ariel dan Peterporn, Hari Ini Bule Vs Indo.. Asli dan Bukan Rekayasa 3.Pesona Wisata Pulau Asu (Bukan Pulau yang Banyak Anjing Ya) 4.Kisah Lucu Dianggap Sebagai Perempuan Cerewet di Warnet

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun