Istriku......
Meniti hari jauh darimu ibarat seorang prajurit garis depan di medan perang
Berbaur dalam hiruk pikuk dan dentuman senjata
Berlari, melompat dan merangkak
Menghindar, tiarap dan sembunyi
Istriku.....
Tahukah dikau, daku berperang dengan mata dan hati
Melawan gairah yang hendak mencabik
Musuhku bukanlah meriam dan senjata api
Bukan pula pasukan berkuda yang membawa panji
Di sini aku bertarung melawan sepi
Menghalau derai tawa dan kerlingan bidadari
Penggoda, pengundang hasrat tuk berbagi hati
Namun...
Suara lembut dan tatapan mata indahmu
Selalu membayang dalam kalbuku
Menyentak menghalau gundah laraku
Menjadi tameng dalam dadaku
Istriku...
Bila kuteringat saat kau tertatih dan merintih
Tertidur sepi tanpa diriku di sisi
Menahan sakit dan perih tanpa kekasih
Menunggu daku untuk kembali
Bila saat ini engkau bermimpi
Ingatlah daku yang jauh di sini, menjaga hati sampai nanti
Mengurai kisah menghitung hari
Hingga Sukmaku mencapai tepi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H