Mohon tunggu...
Jauza Nabila
Jauza Nabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UINSA

Kreator

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lentera Ramadhan

2 Desember 2024   11:34 Diperbarui: 2 Desember 2024   13:24 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dalam keheningan malam-malam terakhir Ramadhan, Ali merasakan kehadiran Allah begitu dekat. Ia menangis dalam sujudnya, memohon agar Allah menerima segala amal ibadahnya dan membebaskannya dari api neraka. Ali merasakan ketenangan yang luar biasa, seolah beban hidupnya menjadi ringan dan jiwanya dipenuhi dengan cahaya iman.

Ketika hari raya Idul Fitri tiba, suasana desa dipenuhi dengan keceriaan dan kebahagiaan. Ali bersama keluarganya menyambut hari kemenangan dengan penuh syukur. Mereka mengenakan pakaian terbaik, saling memohon maaf dan berkunjung ke rumah sanak saudara serta tetangga.

Ali merasa bahwa Ramadhan kali ini memberikan kesan yang sangat mendalam baginya. Ia merasakan betapa besar rahmat, ampunan, dan pembebasan yang Allah berikan melalui bulan suci ini. Setelah Ramadhan berlalu, Ali bertekad untuk menjaga semangat ibadah dan memperbaiki diri yang telah ia bangun selama Ramadhan.

Usaha Ali dalam menjalankan ajaran hadis tentang Ramadhan tidak hanya memberikan manfaat bagi dirinya sendiri, tetapi juga menjadi inspirasi bagi warga desa. Banyak yang merasa terinspirasi oleh tindakan Ali dan mulai mengikuti jejaknya dalam memperbanyak ibadah dan menjaga hubungan baik dengan sesama.

Di desa tersebut, kini semakin banyak warga yang aktif menjaga kebersihan hati dan memperbanyak amal baik. Mereka mengadakan kegiatan sosial dan gotong royong untuk membantu sesama. Masjid di desa tersebut selalu dipenuhi oleh jamaah yang bersemangat dalam beribadah dan memperbanyak dzikir.

Cerita ini menggambarkan betapa pentingnya menjalankan ajaran hadis tentang Ramadhan dalam kehidupan sehari-hari. Awal Ramadhan adalah rahmat, pertengahannya adalah ampunan, dan ujungnya adalah pembebasan dari api neraka. Dengan mengikuti ajaran ini, kita dapat meraih keberkahan dari setiap fase Ramadhan dan menjadi hamba yang lebih baik di mata Allah.

Ali, melalui usahanya dalam menjalankan ajaran hadis ini, telah memberikan contoh yang baik dan menjadi inspirasi bagi warga desa. Tindakan-tindakan kecil dalam menjaga kebersihan hati, memperbanyak ibadah, dan memperbaiki hubungan dengan sesama dapat memberikan dampak positif yang besar. Dengan semangat Ramadhan, kita semua dapat menciptakan lingkungan yang bersih, nyaman, dan harmonis, serta meraih kemenangan di hari yang fitri.

Semoga cerita ini dapat menginspirasi kita semua untuk selalu menjalankan ajaran hadis tentang Ramadhan dan menjadi hamba yang lebih baik di mata Allah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun