Kirab Panji Pusaka Kabupaten Banjarnegara

Setiap tahun masyarakat Banjarnegara memperingati hari jadinya pada tanggal 26 Februari. Hari jadi Banjarnegara diperingati untuk mengenang perjuangan dan perjalanan panjang Kota Banjarnegara. Salah satu acara yang selalu ditunggu-tunggu pada saat peringatan hari jadi Banjarnegara adalah Kirab Panji Pusaka Kabupaten Banjarnegara. Kirab Panji Pusaka Kabupaten Banjarnegara merupakan sebuah tradisi yang sangat dihormati dan diikuti dengan penuh semangat oleh masyarakat setempat. Kirab ini menggambarkan perjalanan panjang sejarah Banjarnegara, mulai dari perpindahan ibukota dari Banjar Watu Lembu menuju Kota Banjarnegara.

Proses kirab ini memiliki aturan dan urutan yang terstruktur, dimulai dengan iringan seorang Manggalayuda yang berfungsi sebagai pemandu prosesi. diikuti pasukan pembawa Panji Pusaka Banjanegara. Pasukan yang membawanya berjalan dengan penuh khidmat, menjaga simbol tersebut dengan penuh kehormatan. Setelah pasukan pembawa Panji Pusaka, barisan berikutnya adalah para pemimpin agama, yang mencerminkan keragaman yang ada di Banjarnegara. Pada prosesi kirab ini, hadir perwakilan dari enam mulai dari Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, hingga Konghucu berbaris bersama-sama, menunjukkan bahwa Banjarnegara menghargai keberagaman agama dan budaya yang ada di dalamnya. Di belakang para pemimpin agama, terlihat pasukan bertombak sebagai lambang perlindungan dan pengayoman terhadap Masyarakat. Selanjutnya, barisan yang tak kalah penting dalam kirab ini adalah pasukan pembawa foto-foto Bupati pendahulu. Dalam prosesi ini, masyarakat Banjarnegara kembali diingatkan akan jasa-jasa para pemimpin yang telah memimpin daerah ini sebelumnya. Lalu barisan para Penjabat Banjarnegara seperti Bupati Banjarnegara, para anggota DPRD, para Staf Ahli Bupati, para Asisten Sekda, Camat, dan Kepala Desa yang pada kesempatan ini mengenakan pakaian adat Jawa, memperlihatkan kekayaan budaya lokal. Kemudian barisan pembawa gunungan yang berisi berbagai hasil bumi yang melambangkan kemakmuran dan keberhasilan masyarakat dalam bertani. Padi, sayuran, buah-buahan, dan satu gunungan berisi buku-buku. Yang terakhir adalah pasukan berkuda, yang menambah kemegahan dan keagungan acara. Pasukan ini, dengan kuda-kuda yang gagah dan anggun, membawa aura kekuatan dan ketegasan Kirab panji tidak hanya diikuti oleh para pejabat Banjarnegara dan para pasukan yang bertugas pada acara kirab tersebut saja namun segenap masyarakat Banjarnegara juga berantusias untuk menyaksikan acara kirab tersebut.

Posesi Kirab Panji Pusaka Kabupaten Banjarnegara dimulai dari gedung DPRD dengan berjalan kaki menuju Pendapa Dipayuda Adigraha, melewati alun-alun kota yang diiringi alunan drumband. Ketika gunungan-gunungan tiba di Alun-alun Banjarnegara, suasana pun berubah menjadi sangat meriah begitu diberikan aba-aba ratusan warga Banjarnegara, dari yang muda hingga yang tua, berbondong-bondong maju untuk berebut berbagai macam hasil pertanian, seperti halnya buku-buku yang juga diambil dengan penuh semangat. Rebutan gunungan yang penuh semangat ini mencerminkan rasa gotong royong, di mana warga saling berbagi rezeki.

Kirab Panji Pusaka Kabupaten Banjarnegara bukan sekadar sebuah perayaan semata, tetapi juga menjadi bagian dari upaya masyarakat untuk menjaga dan meneruskan tradisi serta sejarah yang telah membentuk identitas mereka. Acara ini tidak hanya menjadi milik masyarakat Banjarnegara, tetapi juga menjadi daya tarik yang menggambarkan kekayaan budaya Indonesia yang patut dibanggakan.