Mohon tunggu...
Gaya Hidup

Jadi intinya, mulaikan dan banyak-banyaklah membaca

18 Februari 2017   21:11 Diperbarui: 18 Februari 2017   21:19 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aktifitas menulis adalah salah satu aktifitas yang menurut banyak temuan kami dilapangan adalah aktifitas yang sulit dan banyak dihindari. Walaupun seperti yang dimaklumi bahwasanya aktifitas menulis merupakan hal yang vital dan tidak bisa dipisahkan dari dunia baik akademisi maupun aktivis. Kegiatan menulis merupakan salah satu dari cara berkomunikasi dan menyampaikan gagasan yang cukup efektif. Meskipun demikian,  kegiatan menulis masih terus saja menjadi momok bagi kebanyakan orang, terutama kalangan mahasiswa yang seharusnya tidak boleh jauh dari dunia tulis menulis. Tapi memang patut untuk diakui, dan kami pribadi merasakannya bahwasanya menulis itu memang terasa demikian.

Kebanyakan orang yang kami temui, dan sepengalaman dengan kami. Bukannya tidak mau atau tidak tertarik dengan kegiatan menulis. Hanya saja kebanyakan dari kami kebingungan, dan tidak tahu bagaimana harus memulai, dan apa yang harus ditulis. Namun belakangan ini kami mulai mendapat pencerahan dari dosen-dosen yang sering kami jadikan sebagai acuan untuk berkonsultasi, baik konsultasi perkuliahan maupun tentang kepenulisan. Pencerahan maksud kami disini adalah bagaimana kemudian persepsi  tentang menulis adalah momok yang menyeramkan mulai sedikit demi sedikit hilang. Kebanyakan dari mereka menyarankan hal yang sama, yaitu memulai, dan memulai.

Ya, aktifitas menulis haruslah dimulai. Jika tidak dimulai, maka tidak akan pernah ada tulisan yang dibuat. Perihal salah benar adalah perkara proses. Kurang lebih begitulah nasihatnya kebanyakan. Kalau sudah memulai maka aktifitas menulis tidak akan seseram yang dibayangkan sebelum memulai. Sebagai sebuah permulaan, mulailah dengan membuat tulisan-tulisan sastra, berupa puisi, pantun ataupun karya-karya sastra lainnya. Dengan demikian, bisa dijamin aktifitas menulis ibarat tengah duduk bercerita dengan kawan, namun hanya dituangkan dalam sebuah tulisan yang menjadi pembedanya.

Dan ada satu lagi alasan, atau pantasnya kami sebut sebagai hambatan dalam menulis adalah kurangnya aktifitas membaca yang kita lakukan.  Dalam hal ini, kami kembali mengingat bagaimana dosen kami mengibaratkan aktifitas menulis itu ibarat buang air, dan membaca adalah proses konsumsi. Aktiftas buang air tidak akan pernah terjadi apabila proses konsumsi tidak terjadi. Begitu juga dengan menulis, Sebuah tulisan tidak akan pernah tertulis, apabila aktifitas membaca kita masih rendah. Karena sejatinya, aktifitas membaca itu adalah akifitas yang dapat meningkatkan wawasan dan khazanah keilmuan seseorang, dengan membaca juga, secara tidak langsung akan menambah perbendaharaan kata yang kita miliki. Tidak terbatas pada jenis bacaaan apapun, baik fiksi maupun tulisan ilmiah lainnya akan sangat bermanfaat dan akan memantik semangat untuk mulai menulis. Sehingga dalam melakukan aktifitas menulis tidak akan sulit memilih diksi mana yang pantas untuk digunakan.

Dan itu yang kami sedang coba saat ini, tulisan ini adalah permulaan kasar, dan urak-urakan . tapi bagaimanapun, sejatinya aktifitas menulis adalah hal yang menyenangkan dan bisa menjadi wadah untuk menuangkan stress, dan kepenatan dalam aktifitas sehari-hari.

Sebagai kesimpulan adalah, aktifitas menulis akan bisa dilakukan apabila kita berani memulai, dan menambah intensitas membaca adalah kunci yang paling utama dalam aktifitas menulis.

Selamat mencoba dan semoga bermanfaat.!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun