Mohon tunggu...
Muh Jauhara el fadhil
Muh Jauhara el fadhil Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nama: Muh Jauhara El Fadhil Nim: 22107030115 Mahasiswa Gamer yang mencoba menjadi riviewer game sebagai tugas kuliahnya

Selanjutnya

Tutup

Games Pilihan

Review God of War (2018): Mempelajari Father Figure dan Kekeluargaan dari Seorang Dewa yang Dibungkus dengan Action RPG

3 Desember 2024   00:29 Diperbarui: 3 Desember 2024   22:59 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Narasi yang Mendalam tentang Ayah dan Anak

In-game Screenshoot
In-game Screenshoot
God of War (2018) tidak hanya sekadar reboot dari seri ikonik, tetapi juga sebuah transformasi emosional yang mengubah fokus dari dewa penghancur menjadi seorang ayah yang berusaha memahami anaknya. Dalam game ini, pemain memerankan Kratos, mantan Dewa Perang dari mitologi Yunani yang kini menjalani kehidupan baru di dunia mitologi Nordik. Bersama putranya, Atreus, mereka memulai perjalanan epik untuk memenuhi permintaan terakhir istri Kratos, yaitu menyebarkan abu jenazahnya di puncak tertinggi sembilan dunia.

Narasi ini menyoroti hubungan ayah-anak yang kompleks, di mana Kratos, seorang pria penuh penyesalan atas masa lalunya yang penuh kekerasan, berusaha menjadi ayah yang lebih baik bagi Atreus. Hubungan mereka berkembang sepanjang perjalanan, mulai dari kesalahpahaman hingga rasa saling menghormati, sambil menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya keluarga, tanggung jawab, dan bagaimana memutus siklus kekerasan dari generasi ke generasi.

Gameplay: Kombinasi Elegan antara Aksi dan Strategi

In-game Screenshoot
In-game Screenshoot
Salah satu perubahan terbesar dalam God of War adalah sistem pertarungannya yang baru. Alih-alih kamera tetap seperti di game sebelumnya, game ini mengadopsi kamera over-the-shoulder, yang memberikan pengalaman lebih intim dan personal selama pertarungan.

Kratos kini menggunakan senjata utama baru, Leviathan Axe, sebuah kapak magis yang dapat dilempar dan kembali ke tangannya seperti palu Mjlnir milik Thor. Mekanik ini menambahkan elemen strategi dalam pertarungan, memungkinkan pemain untuk merencanakan serangan jarak jauh dan dekat. Selain itu, pemain juga dapat menggunakan Atreus, yang dilengkapi dengan busur dan panah, untuk mendukung Kratos dalam pertempuran, memberikan dinamika unik pada gameplay.

Pertarungan melawan musuh---baik makhluk mitologi seperti troll, draugr, hingga naga---menawarkan tantangan yang seru dengan pola serangan yang bervariasi. Sementara itu, sistem RPG yang diperkenalkan dalam game ini memungkinkan pemain untuk mengkustomisasi armor, senjata, dan kemampuan Kratos serta Atreus, memberikan nuansa progresi yang memuaskan.

Namun, pertarungan saja bukanlah inti dari God of War. Game ini juga dipenuhi dengan elemen eksplorasi dan puzzle yang terintegrasi dengan dunia Nordik yang menawan. Pemain akan sering menemukan teka-teki lingkungan yang memanfaatkan Leviathan Axe atau kemampuan Atreus untuk membuka jalan baru atau mendapatkan harta karun tersembunyi.

Visual dan Dunia yang Menakjubkan

In-game Screenshoot
In-game Screenshoot
God of War adalah salah satu game dengan kualitas visual terbaik pada generasinya. Dunia mitologi Nordik dihidupkan dengan detail luar biasa, mulai dari hutan lebat hingga pegunungan bersalju dan reruntuhan kuno. Setiap lokasi dipenuhi dengan atmosfer yang memukau, mencerminkan keindahan dan kegelapan dunia Nordik.

Desain karakter, terutama Kratos dan Atreus, juga sangat mengesankan. Ekspresi wajah yang realistis serta animasi yang halus membuat setiap momen emosional terasa begitu nyata. Monster dan makhluk mitologi yang ditemui sepanjang perjalanan dirancang dengan kreativitas tinggi, menambah kesan bahwa dunia ini benar-benar hidup.

Cerita dan Karakterisasi yang Menggugah Emosi

In-game Screenshoot
In-game Screenshoot
Salah satu aspek paling menonjol dari God of War adalah kedalaman ceritanya. Kratos bukan lagi sekadar pembunuh dewa tanpa ampun. Dalam game ini, ia digambarkan sebagai seorang ayah yang pendiam, penuh penyesalan, tetapi tetap tegas dan protektif terhadap Atreus. Hubungan mereka menjadi inti dari cerita, dengan dialog yang ditulis dengan cermat untuk menunjukkan perkembangan karakter keduanya.

Atreus, yang pada awalnya tampak sebagai anak yang polos dan penuh rasa ingin tahu, perlahan-lahan berubah sepanjang perjalanan. Ia belajar menghadapi kenyataan bahwa ayahnya adalah seorang dewa dengan masa lalu kelam, dan bahwa dirinya sendiri memiliki darah dewa yang mengalir dalam tubuhnya. Perubahan dinamis dalam hubungan mereka menghadirkan momen-momen emosional yang akan membuat pemain merasa terhubung dengan kedua karakter tersebut.

Selain itu, tokoh-tokoh pendukung seperti Mimir---kepala yang berbicara---dan Freya, seorang penyihir misterius, menambah lapisan cerita yang kaya dan memperkuat unsur mitologi dalam game ini.

Musik: Orkestra Epik yang Menggugah
Soundtrack yang digubah oleh Bear McCreary menjadi elemen penting dalam membangun suasana dalam game ini. Musik orkestra yang megah memberikan kesan epik selama pertempuran, sementara melodi lembut dan emosional memperkuat momen-momen pribadi antara Kratos dan Atreus. Soundtrack ini tidak hanya melengkapi pengalaman bermain, tetapi juga menjadi salah satu daya tarik utama game ini.

Kelebihan:

  1. Cerita emosional yang berfokus pada hubungan ayah-anak, dengan karakterisasi mendalam.
  2. Gameplay aksi RPG yang seru dan strategis dengan sistem pertarungan baru yang segar.
  3. Dunia mitologi Nordik yang memukau dengan desain visual yang menakjubkan.
  4. Soundtrack orkestra epik yang mendukung suasana permainan.
  5. Perpaduan yang sempurna antara aksi, eksplorasi, dan narasi.

Kekurangan:

  1. Beberapa pemain mungkin merasa pacing cerita sedikit lambat, terutama di awal permainan.
  2. Pilihan musuh yang berulang dalam beberapa momen dapat mengurangi variasi tantangan.
  3. Elemen RPG seperti upgrade armor terkadang terasa terlalu kompleks bagi pemain yang lebih menyukai gameplay langsung.

Kesimpulan: Perjalanan Epik yang Sarat Makna

In-game Screenshoot
In-game Screenshoot
God of War (2018) adalah contoh sempurna bagaimana sebuah game aksi dapat berkembang menjadi pengalaman narasi yang mendalam dan emosional. Dengan cerita yang berfokus pada kekeluargaan, gameplay yang inovatif, serta dunia yang memukau, game ini berhasil memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi para pemainnya.

Bagi penggemar seri sebelumnya, transformasi Kratos menjadi sosok ayah yang penuh rasa tanggung jawab adalah perubahan yang menyegarkan. Sementara itu, bagi pemain baru, God of War adalah pintu masuk yang sempurna ke dunia mitologi yang kaya dan penuh aksi.

Ini bukan hanya sebuah game tentang pertempuran, tetapi juga pelajaran berharga tentang keluarga, pengampunan, dan bagaimana menjadi manusia yang lebih baik---bahkan jika Anda adalah seorang dewa.

In-game Screenshoot
In-game Screenshoot

In-game Screenshoot
In-game Screenshoot

In-game Screenshoot
In-game Screenshoot

In-game Screenshoot
In-game Screenshoot

In-game Screenshoot
In-game Screenshoot

In-game Screenshoot
In-game Screenshoot

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Games Selengkapnya
Lihat Games Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun