Mohon tunggu...
Wahyu Jatmiko
Wahyu Jatmiko Mohon Tunggu... Administrasi - The Seeker

Musik, membaca, menulis, fotografi, videografi, hal-hal yang selalu kucari di saat-saat senggangku....

Selanjutnya

Tutup

Money

Memulai Bisnis Itu Ibarat Orang Menyeberang Jalan

19 Februari 2012   13:23 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:27 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memulai bisnis itu ibarat orang yang akan menyeberang jalan raya. Perlu keberanian dan pandai melihat celah atau peluang. Jika hanya bermodal berani tanpa melihat celah, maka besar kemungkinan akan tertabrak mobil. Sebaliknya, jika hanya melihat celah namun tidak berani menyeberang, maka selamanya hanya ada di tepi jalan dan tidak akan sampai di seberang.

Bisnis kurang lebih sama seperti itu. Perlu keberanian dan pandai melihat peluang. Hanya bermodal berani tapi tidak jeli, maka besar kemungkinan bisnis akan hancur di tengah jalan. Namun jika cukup jeli melihat peluang tanpa keberanian untuk melangkah, maka bisnis itu hanya berupa impian dan orang lain akan segera mengambil alih.

Seperti analogi orang menyeberang tadi, kadang saat kita memberanikan diri untuk melangkah, di tengah jalanpun kita harus berhenti sejenak untuk memberi kesempatan mobil yang lewat dan kemudian berani menghentikan mobil agar kita bisa menyeberang. Bisnis juga seperti itu, di saat bisnis sudah mulai berjalan, sering di tengah perjalanan kita harus berhenti sejenak untuk mencari celah lagi agar tujuan / target bisnis kita tercapai.

Jika kita terlalu takut untuk melangkah lalu memutuskan menunggu sampai arus kendaraan sudah sangat sepi, maka orang lain sudah sampai di seberang sementara kita masih menunggu di tepi jalan.

Mungkin analogi menyeberang jalan ini terlalu dangkal, tapi setidaknya saya ingin membagi pendapat saya, bahwa untuk memulai bisnis kita perlu keberanian untuk melangkah dan harus jeli melihat kapan harus mulai, dan kapan harus berhenti sejenak.

***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun