Mohon tunggu...
Wahyu Jatmiko
Wahyu Jatmiko Mohon Tunggu... Administrasi - The Seeker

Musik, membaca, menulis, fotografi, videografi, hal-hal yang selalu kucari di saat-saat senggangku....

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kutipan-kutipan Menarik dari Novel Berjudul The Da Vinci Code Karya: Dan Brown

3 April 2010   04:22 Diperbarui: 4 April 2017   18:26 2993
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1.Pentakel / Pentagram.

Merupakan salah satu simbol tertua di dunia. Telah digunakan lebih dari empat ribu tahun sebelum masehi. Menjelaskan arti dari Pentagram sebenarnya seperti mengatakan bagaimana sebuah lagu seharusnya mempengaruhi perasaan seseorang — dan itu berbeda bagi setiap orang. Simbol mengandung arti yang berbeda pada tempat yang berbeda.

Pada awalnya Pentagram adalah simbol religius untuk kaum Pagan. Tapi pada jaman sekarang ini kata Pagan telah hampir disamakan dengan pemujaan setan — salah konsep yang ngawur. Akar katanya adalah dari bahasa latin Paganus, artinya penduduk negri. “Kaum Pagan” secara harafiah berarti orang-orang desa yang tidak ter-indoktrinasi, yang berpegang teguh pada agama pedesaan tua yang menyembah alam. Kenyataannya, Gereja begitu takut akan orang-orang yang tinggal di pedesaan atau juga disebut villes, sehingga kata yang dulu sama sekali tak berbahaya yang artinya “penduduk desa", yaitu villain, menjadi berarti jiwa jahat.

Pentagram tersebut, merupakan simbol dari jaman sebelum masehi, yang berkaitan dengan pemujaan alam. Para nenek moyang melihat dunia ini sebagai dua bagian — lelaki dan perempuan. Para dewa dan dewi mereka bekerja untuk menjaga keseimbangan kekuatan. Yin dan Yang. Ketika lelaki dan perempuan seimbang, muncul harmoni di dunia ini. Jika mereka tidak seimbang, muncul kekacauan. Pentagram juga mewakili bagian perempuan — sebuah konsep yang oleh para ahli sejarah religius disebut sebagai “perempuan suci” atau “dewi yang hebat”. Pada interpretasi yang khusus, pentagram menyimbolkan Venus — dewi sex, cinta, dan kecantikan perempuan.

Agama yang pertama berdasarkan pada tatanan suci alam. Dewi Venus dan planet Venus adalah satu dan sama. Dewi itu memiliki tempat di langit waktu malam, dan dikenal dengan banyak nama: Venus, Bintang Timur, Ishtar, Astarte — semuanya merupakan konsep perempuan yang kuat dengan ikatan kepada Alam dan Ibu Bumi. Planet Venus sendiri berjalan mengikuti alur pentagram yang sempurna menyeberangi langit eklip setiap delapan tahun. Para leluhur dahulu begitu terpesona menyelidiki fenomena ini, bahwa Venus dan pentagramnya menjadi simbol dari kesempurnaan, kecantikan, dan kualitas peredaran dari cinta seksual. Sebagai penghormatan pada kesaktian Venus, orang-orang Yunani menggunakan siklus delapan tahunnya itu untuk mengorganisasi olimpiade mereka. Sedikit saja orang yang tahu bahwa siklus empat tahuan olimpiade modern masih mengikuti setengah siklus Venus. Bahkan, lebih sedikit orang yang tahu bahwa bintang segi lima hampir telah menjadi segel resmi olimpiade namun dimodifikasi pada akhirnya — lima titiknya ditukar dengan lima lingkaran yang saling memotong untuk merefleksikan dengan lebih baik jiwa permainan, yaitu keterbukaan dan harmoni.

Saat ini, bintang berisi lima merupakan sebuah klise virtual dalam film-film pembunuhan berantai berlatar setan. Gambar bintang seperti itu biasanya dicoretkan pada dinding apartemen seorang pemuja setan bersama dengan simbol-simbol lain yang diduga bersifat setan. Sesungguhnya, simbol pentagram bersifat sangat ke-Tuhanan. Interpretasi pentagram sebagai simbol setan adalah salah secara historis. Makna feminimnya yang asli adalah benar, tetapi simbolisme pentagram telah dirusak selama lebih dari seribu tahun. Dalam kasus ini dirusak oleh coretan darah. Gerejalah yang mengubah arti sejati dari pentagram. Lebih tepatnya, Gereja Katolik Roma pada masa-masa awal. Sebagai bagian dari kampanye Vatikan untuk membasmi agama Pagan dan mengembalikan rakyat ke agama Kristen, Gereja mengadakan kampanye fitnahan melawan pemuja dewa dan dewi, menjadikan simbol-simbol ketuhanan pagan sebagai kejahatan. Hal seperti ini sangat biasa pada masa kekacauan. Sebuah kekuatan baru yang muncul akan mengambil alih simbol-simbol yang sudah ada dan merendahkannya secara berangsur-angsur dengan maksud menghapus arti simbol-simbol tersebut. Dalam peperangan antara simbol pagan dan kristen, pagan kalah; tombak bermata tiga milik Poseidon menjadi garpu setan, topi bijak yang meruncing ke atas menjadi simbol tukang sihir, dan pentagram Venus menjadi tanda setan. Lebih parah lagi, militer Amerika Serikat juga menyesatkan arti pentagram; sekarang simbol yang paling disukai untuk perang adalah Pentagram. Mereka memasangnya pada jet-jet tempur dan menggantungkannya pada bahu para jendral. Ini sangat keterlaluan bagi dewi cinta dan kecantikan.

2.Vitruvian Man.

Sebuah sketsa karya Leonardo da Vinci yang paling tersohor, seukuran manusia. Dianggap sebagai gambar yang paling tepat secara anatomi pada jamannya. Gambar da Vinci “The Vitruvian Man “ telah menjadi ikon kultur jaman modern, karena kini gambar itu muncul pada poster-poster, mouse-pad, dan T-shirt di seluruh dunia. Lukisan terkenal itu terdiri atas sebuah lingkaran sempurna, didalamnya ada seorang lelaki bugil, kedua lengan dan tungkainya terentang seperti elang telanjang. Lingkarannya merupakan elemen kritis yang hilang. Sebagai simbol feminim dari perlindungan, lingkaran di luar tubuh bugil seorang lelaki tersebut melengkapi pesan yang dimaksud oleh da Vinci. Keharmonisan antara lelaki dan perempuan. Da Vinci selalu menjadi bahan pembicaraan aneh para sejarawan, terutama dalam sejarah tradisi Kristen. Walau Da Vinci merupakan seorang pelamun genius, dia juga seorang homoseksual yang flamboyan dan pemuja hukum suci alam. Kedua hal itu membuat dirinya berdosa di hadapan Tuhan selamanya. Tambahan pula, keanehan-keanehan yang mengerikan dari Da Vinci menonjolkan aura kesetanan yang tak terbantahkan: Da Vinci mengambil mayat manusia dari kuburan untuk mempelajari anatominya; dia menulis buku harian misterius dalam tulisan tangan yang tak terbaca; dia percaya memiliki kekuatan alkemi untuk mengubah metal menjadi emas dan bahkan dia bisa mencurangi Tuhan dengan menciptakan eliksir untuk menunda kematian; dan penemuannya mencakup senjata menakutkan; atau alat penyiksa yang belum pernah terbayangkan. Salah pengertian dapat mengakibatkan ketidakpercayaan.

Sumbangan Da Vinci pada seni kristiani yang sebenarnya sangat mengagumkan justru semakin memperburuk reputasi seniman itu karena kemunafikan spiritual. Dengan menerima komisi-komisi yang menguntungkan dari Vatikan, Da Vinci melukis tema-tema kristiani tidak sebagai ekspresi yang dipercayainya namun lebih sebagai tindakan komersial saja — sebuah cara untuk membiayai gaya hidup yang mewah. Sialnya, Da Vinci merupakan orang yang suka berolok-olok yang senang menggerogoti tangan yang memberinya makan, yaitu gereja Vatikan. Lukisan-lukisan kristianinya umumnya merupakan simbolisme tersembunyi yang hanya menyangkut kristen — penghormatan pada kepercayaannya sendiri dan sebuah olok-olok untuk Gereja.

3.Opus Dei.

Murray Hill Place — markas besar Opus Dei World yang baru dan pusat konferensi — terletak di 243 Lexington Avenue di New York City. Dengan harga hanya sekitar 47 juta dolar Amerika, menara berluas 133.000 kaki persegi itu terbungkus oleh batu bata merah dan batu kapur Indiana. Dirancang oleh May & Pinska, gedung itu berisi seratus kamar tidur, enam ruang makan, perpustakaan-perpustakaan, ruang-ruang duduk, ruang-ruang rapat, dan ruang-ruang kerja. Lantai 2,8 dan 16 terdiri atas kapel-kapel, berornamen hiasan-hiasan dari kayu dan pualam. Lantai 17 seluruhnya diperuntukkan sebagai tempat tinggal. Laki-laki memasuki gedung itu dari pintu-pintu masuk utama di Lexinton Avenue; perempuan masuk melalui jalan samping dan dipisahkan secara akustik dan visual dari lelaki selama berada di dalam gedung itu.

Opus Dei, jemaatnya, didirikan pada tahun 1928 oleh pendeta Spanyol bernama Josemaria Escriva, mengembangkan sebuah gerakan kembali ke nilai Katolik konservatif dan mendorong para pengikutnya untuk memperbanyak pengorbanan-perngorbanan dalam hidup mereka sendiri sebagai usaha menjalankan Karya Tuhan.

Filsafat Opus Dei pada mulanya berakar di Spanyol sebelum rezim Franco, namun dengan dipublikasikannya buku spiritual Josemaria Escriva pada tahun 1934 berjudul “The Way” — berisi 999 butir meditasi untuk melaksanakan karya Tuhan dalam kehidupan seseorang — maka pesan Escriva itu meledak di seluruh dunia. Sekarang, dengan The Way terjual lebih dari empat juta copy dalam 42 bahasa, Opus Dei merupakan kekuatan yang mendunia. Balairung-balairungnya, pusat-pusat pengajaran dan bahkan universitas-universitasnya dapat dijumpai di kota-kota metropolitan besar di dunia. Opus Dei merupakan organisasi Katolik yang berkembang paling cepat dan terkaya di dunia. Sialnya, di era kesinisan pada agama, cara pemujaan, dan khotbah-khotbah jarak jauh, peningkatan kemakmuran dan kekuatan Opus Dei mengundang kecurigaan. Banyak orang menyebut Opus Dei sebagai perkumpulan pencucian otak, yang lainnya menyebutnya sebagai kelompok rahasia Kristen yang ultrakonservatif. Tapi bagi Opus Dei sendiri kedua tuduhan tersebut tidak benar. Menurut pihak Opus Dei mereka adalah Gereja Katolik. Mereka adalah jemaat Katolik yang telah memilih, sebagai prioritasnya, adalah untuk mengikuti doktrin Katolik sekuat mungkin dalam kehidupan sehari-hari. Banyak pihakmempertanyakan apakah untuk menjalankan Karya Tuhan maka mereka harus memasukkan sumpah kesucian, berzakat, dan penebusan dosa dengan cara mencambuk diri dan mengikat diri dengan cilice (ikat pinggang berduri)? Menjawab pertanyaan ini pihak Opus Dei berkilah bahwa hal itu hanya gambaran sebagian kecil dari populasi jemaat Opus Dei. Ada banyak tingkat kepatuhan. Ribuan anggota Opus Dei menikah, mempunyai keluarga, dan menjalankan Karya Tuhan dalam komunitas mereka masing-masing. Yang lainnya, memilih hidup ekstrem di dalam biara Opus Dei. Pilihan-pilihan ini pribadi sifatnya, tetapi setiap orang di Opus Dei mempunyai tujuan yang sama, yaitu memperbaiki dunia dengan cara menjalankan Karya Tuhan. Tentu saja ini merupakan suatu pencarian yang sangat mulia.

Walau begitu, pertimbangan akal sehat jarang berhasil. Media masa selalu cenderung ke arah skandal, dan Opus Dei, seperti juga umumnya organisasi besar lainnya, mempunyai, diantara anggota-anggotanya, sedikit orang yang menyimpang yang mengejar bayangan.

Suatu kelompok Opus Dei di sebuah universitas di barat bagian tengah tertangkap basah membius pengikutnya barunya dengan obat yang dapat menimbulkan halusinasi, dalam usaha mereka untuk membuat orang itu mencapai keadaan eforia sehingga anggota baru itu akan merasakannya sebagai pengalaman religius. Seorang mahasiswa lainnya telah menggunakan cilice (ikat pinggang berduri) lebih sering daripada yang dianjurkan, yaitu dua jam dalam sehari, dan dia hampir saja terkena infeksi yang mematikan. Di Boston baru saja terjadi seorang investor bank yang masih muda menyumbangkan semua tabungan hidupnya kepada Opus Dei sebelum membunuh dirinya. Domba yang salah bimbing…..

Sedihnya, semua peristiwa ini telah membantu berkembangnya sebuah organisasi pengawas baru, dikenal dengan nama Opus Dei Awareness Network (ODAN) — Jaringan Pengawasan Opus Dei. Website kelompok ini — www.odan.org — menyiarkan cerita-cerita mengerikan dari mantan anggota-anggota Opus Dei yang memperingatkan bahayanya bergabung dengan Opus Dei. Media sekarang menganggap Opus Dei sebagai “Mafia Tuhan” dan “Pemuja Kristus”. Manusia cenderung takut dengan apa yang tidak dimengerti.

4.Holy Grail (Cawan yang digunakan Yesus pada perjamuan makan terakhir).

Untuk memahami Holy Grail sepenuhnya, pertama-tama kita harus memahami Alkitab, terutama Perjanjian Baru. Leonardo da Vinci adalah salah satu pemegang rahasia Holy Grail, dan dia meninggalkan berbagai petunjuk dalam karya seninya. Perasaan Leonardo tentang Alkitab berhubungan langsung dengan Holy Grail. Kenyataannya, Da Vinci melukis Grail yang asli, yang tidak semua orang mengerti petunjuk dari Da Vinci tersebut. Tetapi sebelum berbicara tentang Grail, pertama-tama kita harus memahami sejarah Alkitab terlebih dahulu.

Semua hal yang berhubungan dengan Alkitab, telah dibahas oleh doktor agama yang sangat terkenal, Martyn Percy. Alkitab adalah buatan manusia, bukan Tuhan. Alkitab tidak jatuh secara ajaib dari awan. Orang membuatnya sebagai catatan sejarah dari hiruk-pikuk jaman, dan itu telah melibatkan penerjemahan, penambahan, dan revisi yang tak terhitung. Sejarah tidak pernah punya versi pasti dari buku tersebut.

Yesus Kristus merupakan tokoh sejarah dengan pengaruh luar biasa, mungkin pemimpin yang paling membingungkan dan paling melahirkan inspirasi yang pernah ada di dunia. Seperti Messiah yang diramalkan, Yesus melebihi raja-raja, memberi inspirasi kepada jutaan orang, dan mendirikan filosofi baru. Sebagai keturunan Raja Salomo dan Raja David, Yesus berhak mewarisi tahta Raja Yahudi. Kisah kehidupan-Nya dicatat oleh ribuan pengikut di seluruh bumi ini. Lebih dari delapan puluh ajaran dianggap berasal dari Perjanjian Baru, namun hanya relatif sedikit yang dipilih untuk dicantumkan — diantaranya Matius, Markus, Lukas,dan Yohanes.

Lalu siapa yang memilih keempat ajaran tersebut sebagai tuntunan dalam Perjanjian Baru? Itulah ironi mendasar dari Kristen! Sebenarnya Alkitab yang kita kenal sekarang ini disusun oleh kaisar Roma yang pagan, yaitu Konstantin Agung. Beliau adalah seorang pagan seumur hidupnya. Dia dibaptis di ranjang kematiannya ketika dirinya terlalu lemah untuk melawan. Di masa Konstantin, agama resmi Romawi adalah pemujaan matahari — kelompok pemujaan Sol Invictus, atau Matahari Tak Tertandingi — dan Konstantin adalah pendeta kepalanya. Tapi celaka baginya, sebuah guncangan religius tumbuh dan mencengkeram Roma. Tiga abad setelah penyaliban Yesus, para pengikut Kristus tumbuh berlipat-lipat. Kaum pagan dan kristen mulai berperang dan konflik itu tumbuh sedemikian besar sehingga mengancam akan membelah Roma menjadi dua. Konstantin memutuskan bahwa sesuatu harus dilakukan. Maka pada tahun 325 Masehi, ia memutuskan untuk menyatukan Romawi dalam sebuah agama tunggal, yaitu Kristen.

Mengapa dipilih Kristen? Konstantin adalah pebisnis kawakan. Dia dapat melihat bahwa kristen sedang bangkit, dan ia seperti sekedar bertaruh pada kuda pemenang. Para sejarawan memuji kecemerlangan Konstantin yang mengalihkan kaum pagan pemuja matahari menjadi kristen. Dengan meleburkan simbol-simbol, tanggal-tanggal, serta ritus-ritus pagan ke dalam adat-istiadat kristen yang sedang tumbuh, dia telah menciptakan sejenis agama hibrid yang dapat diterima oleh kedua belah pihak. Hal itu disebut “Transmogrifikasi”. Jejak-jejak agama pagan dalam simbologi kristen tak terbantahkan. Cakram matahari kaum Mesir kuno menjadi lingkaran halo para santo Katolik. Berbagai piktogram Isis yang sedang menyusui putranya yang lahir karena mujijat, Horus, menjadi cetak biru bagi penggambaran modern kita akan perawan Maria yang sedang menyusui bayi Yesus. Dan nyaris semua unsur dalam Katolik — mitra, altar, doksologi, dan komuni, atau tindakan “makan tubuh Kristus” — diambil langsung dari agama-agama misteri pagan di masa awal. Ikon-ikon dalam kristen sebenarnya tidak ada yang asli. Mithras, Tuhan pra-Kristen — disebut Putra Tuhan dan Cahaya Dunia — lahir dan mati pada 25 Desember, dikubur dalam sebuah makam batu, dan kemudian dibangkitkan dalam tiga hari. Sebenarnya, 25 Desember juga merupakan hari lahir Osiris, Adonis, dan Dionysus. Krishna yang baru lahir dihadiahi emas, dupa, dan kemenyan. Bahkan hari suci mingguan orang kristen dicuri dari kaum pagan. Kristen menghormati Sabat Yahudi pada hari Sabtu, tapi Konstantin menggesernya agar bertemu dengan hari kaum pagan memuliakan matahari. Hingga hari ini, kebanyakan jemaat gereja menghadiri layanan gereja pada hari Minggu pagi tanpa sadar sama sekali bahwa mereka sedang melakukan penghormatan mingguan pada dewa matahari kaum pagan — Sun-Day, hari matahari — dan semua itu berhubungan dengan Holy Grail (Cawan Suci). Selama fusi agama-agama tersebut, Konstantin perlu memperkuat tradisi Kristen baru, dan dia mengadakan sebuah pertemuan ekumenikal termasyhur, yang dikenal dengan nama Konsili Nicea.

Dalam pertemuan tersebut, banyak aspek dari Kristen diperdebatkan dan ditetapkan berdasarkan voting — tanggal Paskah, peranan para uskup, administrasi sakramen, dan tentu saja ketuhanan Yesus —. Hingga saat itu dalam sejarah, Yesus dipandang oleh para pengikut-Nya sebagai Nabi yang dapat mati, seorang lelaki agung yang punya kekuatan, tapi tak lebih dari seorang manusia, seorang fana, manusia biasa, bukan Putra Tuhan. Penetapan Yesus sebagai Putra Tuhan secara resmi diusulkan dan ditetapkan melalui voting oleh Konsili Nicea. Jadi keilahian Yesus ditentukan oleh sebuah voting yang sangat ketat dalam konsili tersebut. Walau begitu, menetapkan keilahian Kristus penting sekali bagi penyatuan lebih jauh kekaisaran Romawi dan bagi basis kekuatan Vatikan yang baru. Dengan secara resmi memuja Yesus sebagai Putra Allah, Konstantin mengubah Yesus menjadi dewa yang berada di luar cakupan dunia manusia, sebuah entitas dengan kekuatan yang tak tertandingi. Ini bukan hanya menyisihkan tantangan selanjutnya dari kaum pagan terhadap kristen, tapi membuat para pengikut Kristus kini dapat menebus diri mereka hanya melalui pembuatan sebuah saluran suci — Gereja Katolik Roma. Semua ini masalah kekuasaan. Kristus sebagai Juru Selamat adalah amat penting bagi berfungsinya Gereja dan negara. Banyak sarjana mengklaim bahwa Gereja masa awal benar-benar mencuri Yesus dari para pengikut aslinya, dengan membajak pesan-pesan manusiawi-Nya, mengaburkannya dalam jubah ketuhanan yang tak tertembus, dan menggunakannya untuk meluaskan kekuasaan mereka.

Mayoritas besar orang Kristen terdidik mengetahui sejarah iman mereka. Yesus memanglah seorang manusia agung dan berkuasa. Manuver politik bawah tangan dari Konstantin tidak memupuskan keagungan hidup Kristus. Tak ada yang mengatakan bahwa Kristus adalah tokoh gadungan, atau menyangkal bahwa Dia berjalan di muka bumi dan mengilhami jutaan orang untuk memperbaiki hidup mereka. Yang kita katakan disini hanyalah, Konstantin mengambil keuntungan dari pengaruh dan arti penting Kristus yang besar. Dan dalam melakukan ini, dia telah membentuk wajah Kristen seperti yang kita kenal sekarang. Masalahnya adalah: karena Konstantin meningkatkan status Yesus hampir empat abad setelah kematian Yesus; maka ribuan dokumen yang mencatat kehidupan Yesus sebagai manusiabiasa sudah terlanjur ada. Untuk menulis ulang buku-buku sejarah, Konstantin tahu bahwa ia perlu mengambil sebuah langkah berani. Dari sinilah timbul sebuah momen paling menentukan dalam sejarah kristen. Konstantin menitahkan dan membiayai penyusunan sebuah Alkitab baru, yang meniadakan semua ajaran yang berbicara tentang segala perilaku manusiawi Yesus, serta memasukkan ajaran-ajaran yang membuat Yesus seakan Tuhan. Injil-injil terdahulu dianggap melanggar hukum, lalu dikumpulkan dan dibakar. Siapapun yang memilih Injil-injil terlarang dan bukannya versi Konstantin akan dianggap sebagai kaum bidah, heretic. Kata heretic diambil dari momen sejarah tersebut. Kata Latin haereticus berarti “pilihan”. Mereka yang memilih sejarah asli dari Kristus adalah kaum heretic pertama di dunia.

Untungnya, beberapa gospel yang dicoba untuk dimusnahkan oleh Konstantin berhasil diselamatkan. Dead Sea Scrolls, Gulungan-gulungan Laut Mati, ditemukan pada tahun 1950-an tersembunyi di sebuah gua dekat Qumran di gurun Yudea. Dan, tentu saja, Gulungan Koptik pada kisah Grail sejati, dokumen-dokumen ini berbicara tentang kependetaan Kristus dalam keadaan-keadaan yang amat manusiawi. Tentu saja Vatikan, dalam memelihara tradisi misinformasi mereka, mencoba amat keras untuk menekan pengabaran gulungan-gulungan itu menggaris bawahi ketidakcocokan dan pemalsuan sejarah yang mencolok, jelas-jelas membenarkan bahwa Alkitab modern disusun dan diedit oleh manusia yang memiliki sebuah agenda politis — untuk mempromosikan keilahian seorang lelaki bernama Yesus dan memanfaatkan pengaruh-Nya untuk mengukuhkan basis kuasa mereka sendiri. Namun, amatlah penting diingat bahwa hasrat Gereja modern untuk menekan dokumen-dokumen ini datang dari kepercayaan tulus yang lahir dari pandangan mapan mereka akan Kristus. Vatikan terbangun dari orang-orang yang teramat saleh, yang sungguh-sungguh percaya bahwa dokumen-dokumen yang bertentangan ini tak bisa lain adalah kesaksian palsu. Alkitab versi Konstantin telah menjadi kebenaran mereka selama berabad-abad. Tiada seorangpun yang lebih terindoktrinasi kecuali pendoktrin itu sendiri, maksudnya, bahwa kita memuja tuhan-tuhan para leluhur kita. Nyaris bahwa semua yang diajarkan kita tentang kristus adalah palsu. Seperti kisah-kisah tentang Holy Grail.

Dalam lukisan karya Leonardo da Vinci yang sangat terkenal berjudul Last Supper, lukisan legendaris da Vinci dari dinding Santa Maria delle Grazie di Milan. Lukisan yang sudh meluntur itu menggambarkan Yesus dan para murid-Nya pada saat Yesus mengumumkan bahwa salah satu dari mereka akan mengkhianati-Nya. Dalam lukisan digambarkan bahwa cawan berisi anggur yang digunakan dalam perjamuan tersebut bukannya hanya satu cawan, yang dibagi-bagikan kepada seluruh murid, tetapi, masing-masing murid dalam perjamuan tersebut memegang satu cawan berisi anggur, dan bukannya satu.

Holy Grail (Cawan yang digunakan Yesus pada Perjamuan Terakhir), sebenarnya adalah sebuah simbol kuno untuk dunia keperempuanan, dan Holy Grail mewakili perempuan suci dan dewi, yang tentu saja sekarang sudah hilang, dihapuskan oleh gereja. Kekuatan perempuan dan kemampuannya untuk melahirkan kehidupan pernah sangat disucikan, tetapi itu merupakan ancaman bagi kebangkitan gereja yang dikuasai lelaki, dan karena itulah perempuan suci diibliskan dan dianggap kotor. Lelaki-lah, bukan Tuhan, yang menciptakan konsep dosa asal, yaitu ketika Hawa mencicipi apel dan menyebabkan jatuhnya ras manusia. Perempuan, yang pernah menjadi pemberi kehidupan yang suci, sekarang merupakan musuh. Konsep perempuan sebagai pembawa kehidupan merupakan dasar dri agama kuno. Melahirkan anak merupakan peristiwa mistis dan penuh kekuatan. Sedihnya, filosofi Kristen memutuskan untuk menggelapkan kekuatan penciptaan perempuan dengan mengabaikan kebenaran biologis dan menjadikan lelaki sebagai pencipta. Kitab Kejadian mengatakan bahwa Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam. Perempuan menjadi bagian lelaki dan penuh dosa. Kitab Kejadian merupakan awal dari berakhirnya pemujaan terhadap dewi.

Grail, merupakan simbol dari dewi yang hilang. Ketika Kristen hadir, agama-agama pagan lama ternyata tidak mati begitu saja. Legenda pencarian Grail yang hilang sebenarnya merupakan cerita-cerita tentang permintaan yang terlarang untuk mencari perempuan suci yang hilang. Para ksatria yang mengaku mencari cawan berbicara menggunakan kode-kode untuk melindungi diri mereka sendiri dari gereja yang telah mentakhlukkan perempuan, menghilangkan dewi, membakar orang-orang kafir, dan melarang penghormatan kaum pagan kepada perempuan suci. Holy Grail sendiri sebenarnya bukanlah sebuah benda, tetapi seseorang. Seorang perempuan yang membawa rahasia yang begitu kuatnya sehingga, jika terbongkar, akan mengancam dan merusak dasar Kristen. Dan perempuan ini sangat terkenal dalam sejarah. Dan sebenarnya Da Vinci telah melukis perempuan ini dalam lukisan Last Supper yang terkenal tersebut.

Last Supper sendiri seharusnya merupakan lukisan tiga belas lelaki, tetapi jika anda benar-benar memperhatikan lukisan tersebut dengan lebih seksama, maka jelaslah bahwa yang duduk di sebelah kanan Yesus adalah seorang perempuan. Semua orang tidak melihatnya! Pendapat kita yang telah terbentuk sebelumnya tentang gambar tersebut begitu kuat sehingga pikiran kita memagari keganjilan itu dan mengesampingkan mata kita. Hal seperti itu disebut skotoma. Alasan lain mengapa banyak orang tidak mengetahuinya adalah: banyak foto-foto dalam buku seni dibuat sebelum tahun 1954, ketika rincian-rincian masih tersembunyi di bawah debu yang melekat dan beberapa pelukisan-ulang yang restoratif dikerjakan oleh tangan-tangan yang ceroboh pada abad XVIII. Kini, setidaknya, lukisan dinding itu sudah dibersihkan hingga lapisan asli lukisan Da Vinci muncul. Perempuan itu adalah Maria Magdalena.

Dalam Perjanjian Baru, Magdalena hanyalah seorang pelacur yang diselamatkan oleh Yesus. Sebenarnya Magdalena tidaklah seperti itu. Konsepsi yang salah merupakan warisan kampanye negatif yang disebarkan oleh gereja awal. Gereja harus menghapus nama Maria Magdalena untuk menutupi rahasia yang berbahaya — perannya sebagai Holy Grail. Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa gereja saat itu harus meyakinkan dunia bahwa nabi yang dapat mati itu, Yesus, adalah seorang yang memiliki sifat Tuhan. Karena itu, segala ajaran yang menjelaskan aspek keduniawian dari kehidupan Yesus harus dihilangkan dari Alkitab. Terutama, ini yang terpenting, perkawinan Maria Magdalena dengan Yesus Kristus. Dalam lukisan Last Supper karya Da Vinci, secara samar Da Vinci ingin menjelaskan kepada para penikmat lukisan bahwa Yesus dan Maria Magdalena adalah pasangan suami istri. Posisi Yesus dan Maria Magdalena dalam lukisan tersebut membentuk huruf “M” yang merupakan inisial dari nama Maria Magdalena. Karya-karya seni yang berhubungan dengan Holy Grail, yang tak terhitung jumlahnya, selalu menyisipkan huruf M — kadang sebagai cap air, di bawah sapuan cat, atau sebagai sindiran komposisional. Huruf “M” yang paling tampak jelas adalah, tentu saja, hiasan altar pada Our Lady of Paris di London, yang dirancang oleh Jean Cocteau.

Pernikahan Yesus dengan Maria Magdalena merupakan bagian dari catatan sejarah. Lagipula, Yesus sebagai lelaki yang menikah adalah lebih masuk akal daripada pandangan standar kitab suci kita, yang menyatakan bahwa Yesus bujangan. Mengapa hal ini lebih masuk akal? Karena Yesus adalah orang Yahudi. Menurut kepantasan sosial pada jaman tersebut, jelas terlarang bagi seorang lelaki Yahudi untuk tidak menikah. Menurut adat Yahudi, tidak menikah itu terkutuk, dan kewajiban seorang ayah Yahudi adalah mencarikan istri yang pantas bagi anak lelakinya. Jika Yesus tidak menikah, paling tidak salah satu Injil akan mengatakannya dan memberikan beberapa penjelasan tentang kelajangannya yang tak biasa itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun