Mohon tunggu...
Wahyu Jatmiko
Wahyu Jatmiko Mohon Tunggu... Administrasi - The Seeker

Musik, membaca, menulis, fotografi, videografi, hal-hal yang selalu kucari di saat-saat senggangku....

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Banggalah dengan Tulisan Anda Sendiri...

18 Oktober 2014   03:47 Diperbarui: 28 Agustus 2015   18:48 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konten adalah hal yang terpenting dari sebuah website atau blog, dan bukan tampilannya, meski tampilan juga mendukung akan enak tidaknya sebuah tampilan website dilihat. Dan seorang blogger atau siapa saja yang mencoba membuat website pribadi adalah harus mereka yang punya kemampuan menulis, dan sedikit kemampuan teknik masalah website. Apapun bentuk tampilannya, jika isi atau kontennya berguna bagi banyak orang, maka website tersebut akan senantiasa dikunjungi.

Saya dulu pernah membuat website berbayar, yang artinya domain saya tergolong TLD (Top Level Domain) yang isinya adalah hasil copy-paste dari blog dan website-website lain. Hasilnya memang luar biasa, website saya selalu penuh berita dan lengkap. Kategorinya juga begitu banyak dan variatif karena memang isinya tinggal comot tanpa mikir meski sumbernya tetap saya cantumkan di bawah artikel. Ratingnya juga tinggi karena disitu tersaji cukup lengkap informasi-informasi yang diperlukan para pencari info dari dunia maya. Namun setelah website tersebut berjalan kurang lebih satu tahun, ada kekosongan yang saya rasakan, karena meskipun website saya sudah utuh dan sarat informasi, hal tersebut tidak memberi saya kepuasan karena apa yang saya tampilkan adalah hasil karya orang lain, website tersebut tidak memberi kebanggaan apapun pada diri saya.

Kemudian website tersebut saya hapus, dan saya menulis tentang apa saja pengalaman dan hasil pemikiran saya sendiri. Memang hasilnya tidak akurat, bahasanya kaku, dan mungkin tidak begitu memberikan arti bagi orang lain, namun justru disitulah saya merasa puas dan bangga. Saya memiliki website yang merupakan hasil karya saya sendiri. Konten original itulah yang memberi saya kepuasan. Dari sini pula saya belajar untuk memperlakukan sebuah sumber sebagai referensi dan tambahan informasi, bukan untuk di copy-paste apa adanya. Saya pun tidak pernah lupa menuliskan sumber atau penulis dari bahan referensi tersebut. Saya pun tidak canggung dan menjadi bangga saat menceritakan website tersebut kepada teman-teman, itulah karya saya! Apapun kekurangannya!

Resiko di copy-paste memang selalu ada, dan berulang kali tulisan saya di copy-paste oleh blogger–blogger lain tanpa menyebutkan jati diri saya sebagai penulis aslinya, namun dari situlah saya merasakan bagaimana rasanya jika tulisan kita di copy-paste orang lain tanpa menuliskan nama penulis aslinya. Dari situ pula akhirnya saya belajar menghargai buah karya orang lain dengan selalu mencantumkan nama asli / sumber asli dari tulisan tersebut dan juga mengucapkan terima kasih.

Sejelek-jeleknya karya kita, jauh lebih bermakna daripada sebuah karya yang sangat indah, namun hasil dari menipu diri-sendiri.

***

Jatz, 17 Oktober 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun