Mohon tunggu...
Jati Sampurno
Jati Sampurno Mohon Tunggu... Penulis - Saya seorang yang sudah memasuki usia pra manula

Wirausaha, pecinta alam, blogger, youtube Channel Jati Sampurno

Selanjutnya

Tutup

Money

Product Life Cycle

24 Agustus 2020   11:00 Diperbarui: 24 Agustus 2020   10:56 661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang dimaksud dengan Product Life Cycle atau Siklus Hidup Produk Dan Empat Tahapannya? 

Product Life Cycle atau Siklus Hidup Produk adalah masa hidup suatu produk dimulai dari saat suatu produk dalam masa pengembangan hingga setelah produk dikeluarkan atau ditarik dari pasar.

Product Life Cycle atau Siklus Hidup Produk dapat diartikan sebagai sebuah grafik yang menggambarkan riwayat suatu produk mulai dari diperkenalkan ke pasar, hingga saat produk tersebut sudah ditarik dari pasar.

Product Life Cycle atau Siklus Hidup Produk sangat berguna dalam usaha pemasaran suatu produk, dikarenakan siklus hidup produk memiliki peran dalam menentukan strategi pemasaran yang akan dilakukan.

Perusahaan harus memiliki Product Life Cycle atau Siklus Hidup Produk yang merupakan konsep penting untuk memberikan pemahaman tentang dinamika kompetitif suatu produk.

Product Life Cycle atau Siklus Hidup Produk mempunyai empat tahapan, yaitu :

1. Introduction atau Pengenalan

Pada tahap ini setelah dikembangkan, produk dilepas ke pasar. Pada masa pengenalan produk ini perusahaan melakukan pemasaran dan promosi pada titik tertinggi, untuk membawa produk ke tangan konsumen.

Pada tahap ini perusahaan harus memahami bagaimana respon konsumen terhadap produk, apakah disukai konsumen, dan seberapa sukses produk tersebut di pasar.

Tahap pengenalan merupakan periode pengeluaran biaya yang besar bagi perusahaan untuk produk yang diluncurkan, dan tanpa jaminan bahwa produk akan membayar sendiri melalui penjualan.

Tujuan utama dari tahap pengenalan adalah membangun permintaan produk dan membawanya ke tangan konsumen dan meningkatkan popularitas dari produk tersebut.

Selama tahap pengenalan, strategi pemasaran berfokus pada mengoreksi produk dalam masalah desain, fitur, dan posisi pasar untuk membangun keunggulan kompetitif dan mengembangkan kesadaran produk melalui iklan, promosi, dan personal selling.

Strategi personalia berfokus pada perencanaan dan perekrutan sumber daya manusia untuk kebutuhan produk baru.

Strategi penelitian dan pengembangan bergeser dari orientasi penelitian teknis sebelum tahap pengenalan, ke orientasi pengembangan selama tahap pengenalan yang sesungguhnya.

Strategi keuangan membahas sumber dana yang dibutuhkan riset dan pengembangan, upaya pemasaran, dan persyaratan modal fasilitas produksi, penganggaran modal untuk melayani kebutuhan pertumbuhan ketika penjualan mulai meningkat.

2. Growth atau Pertumbuhan

Pada tahap pertumbuhan konsumen sudah mengenal produk dan membeli secara rutin. Konsep produk sudah terbukti dan produk semakin populer, dan penjualan produk semakin meningkat.

Hal ini menarik perhatian perusahaan pesaing. Apabila tingkat persaingan cukup tinggi, perusahaan mungkin masih harus berinventasi dalam iklan, dan promosi produk untuk memenangkan persaingan.

Pada tahap ini pasar cenderung berkembang, dan untuk produk biasanya dilakukan peningkatan fungsi dan fitur.

Pada saat pasar berkembang, semakin banyak kompetisi yang dapat mendorong harga produk menjadi turun agar kompetitif, akan tetapi volume penjualan biasanya meningkat dan menghasilkan pendapatan.

Tujuan utama tahap pertumbuhan adalah meningkatkan pangsa pasar produk.

Strategi pada tahap pertumbuhan adalah mengukur ceruk pasar untuk produk dan kapabilitas distribusi. Peningkatan margin selama tahap ini dapat membuat inefisiensi fungsional tertentu.

Strategi komunikasi diarahkan untuk menetapkan merk melalui media, program pengambilan sampel, dan program promosi, dengan menekankan pada perolehan sumber daya untuk mempertahankan kekuatan, dan mengembangkan cara untuk melanjutkan pertumbuhan ketika mulai melambat.

Strategi personalia berfokus pada pengembangan loyalitas, komitmen, dan keahlian.

Membangun pogram pelatihan dan pengembangan serta sistem komunikasi untuk membangun tim manajemen dan karyawan untuk menangani persaingan yang ketat.

3. Maturity atau Kematangan

Ketika produk memasuki tahap kematangan, penjualan produk cenderung turun bahkan mungkin berhenti, dan ini menandakan sebagian besar pasar sudah jenuh.

Harga produk pada tahap ini cenderung kompetitif, harga mulai turun dan margin menyusut, dikarenakan tekanan dari luar seperti kompetisi dan permintaan produk yang lebih rendah.

Pemasaran pada tahap ini ditargetkan untuk menangkal persaingan, dan mengembangkan produk baru atau memperbaiki produk tersebut untuk menjangkau pasar yang berbeda.

Pada tahap ini volume penjualan dimaksimalkan. Seringkali sebuah perusahaan melakukan inovasi untuk meningkatkan atau mempertahankan pangsa pasar mereka, mengubah atau mengembangkan produk baru dan dengan demografi baru, serta mengembangkan teknologi.

Tahap kematangan produk dapat berlangsung lama dan dapat juga berlangsung singkat, tergantung pada produk tersebut.

Strategi pada tahap kematangan adalah efisiensi dan kemampuan menghasilkan keuntungan, serta menjaga loyalitas pelanggan.

Strategi produksi adalah dengan melakukan efisiensi, mempertajam kemampuan memenuhi jadwal pengiriman produk, meminimalkan produk cacat, dan kontrol biaya produksi.

Strategi personalia berfokus pada sistem insentif untuk meningkatkan efisiensi proses produksi atau manufaktur.

4. Decline atau Penurunan

Pada umumnya perusahaan berencana membuat produk dan menjaganya untuk hidup lebih lama atau selamanya, akan tetapi penurunan untuk setiap produk tidak dihindari.

Pada tahap ini penjualan produk turun secara signifikan, produk kehilangan pangsa pasar, dan persaingan membuatnya semakin buruk.

Penjualan pada tahap ini seringkali minimal atau hanya untuk memenuhi permintaan pelanggan yang loyal, dan mungkin harganya dikurangi.

Dan pada akhirnya produk tersebut akan dikeluarkan atau ditarik dari pasar, kecuali jika perusahaan mampu mendesain ulang produk agar sesuai dengan permintaan pasar.

Strategi pada tahap ini adalah memodifikasi produk agar siklus hidupnya pada tahap ini baru kembali atau memperpanjang siklus hidup produk pada tahap ini.

Pada saat penurunan penjualan produk tidak dapat dihindari, margin keuntungan menjadi negatif, pengeluaran iklan dan promosi dikurangi seminimal mungkin.

Diolah dari beberapa sumber.

Ditulis oleh Jati, https://jati882.my.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun