Mohon tunggu...
Jati Mahatmaji Mahatmai
Jati Mahatmaji Mahatmai Mohon Tunggu... -

Lelaki Djakarta Raja

Selanjutnya

Tutup

Humor

Sudah Tua Tapi Selalu Ingin Keringatan

23 Juni 2010   06:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:20 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Dahulu kala, di sebuah klinik murahan milik seorang dokter yang baru saja mendapat ijin membuka klinik. Datanglah seorang kakek-kake tua renta yang sudah tinggal menghitung detik demi dalam hidupnya. Jalannya saja mirip seperti seekor kiong yang hidup segan mati tak mau. Tapi pancaran dari matanya ini yang membuatku agak semangat, ia selalu punya nafsu untuk hidup seribu tahun lagi, dan lebih mantapnya, juga dengan semangat pemuda-pemudi! benar-benar hidup di dunia adalah harta karunnya.  Didalam klinik juga ada seorang dokter muda dengan wajah tampan, dan semagat mata berbinar bila setiap kali ia lihat foto istri di balik dompetnya yang tebal karena memeriksa anak manusia. Dari balik pintu datanglah kakek tua yang hampir mampus itu, berjalan mendekat, dan kemudian mengetuk pintu. Mungkin tiga kali ia mengetuk pintu, dan datanglah seorang pria yang agak kusam dengan seragam putih membukakan pintunya. Lihat mata pria muda itu, tidak ada semangat apalagi harapan untuk hidup lima menit setelah ia buka pintu. "Mari masuk pak...." kata si pria. "Baik...karena saya memang ingin masuk dan periksa badan..." lanjut si kakek, sambil menaikan letak celananya yang mulai melorot karena tubuhnya kerempeng seperti dimakan rayap atau ngengat. "Baik...nama bapak , ..." dan terus si pemuda itu menanyakan tentang bioadata si kakek. Kemudian melanjutkan penyataan tentang apa-apa saja yang diperlukan termasuk biaya dan lain-lain. "Hei! jangan kau kira aku tidak punya uang...anakku kirim setiap bulan rutin...dan selain itu aku punya toko kelontong yang lebih besar dari klinik ini!"jawab si kakek rada marah. "Maaf...pak saya hanya mengikuti prosedur yang ada saja...." bela si pemuda tanpa semangat itu. "Baik...kalau aku bayarkan lebih, apakah aku akan dapat langsung bertemu dengan dokter mu itu..." "Bisa...." dan terbayar sudah biaya pengobatan hari ini. Di tuntunlah si kakek dengan jari manis si pemuda menuju ruang dokter. Masuklah ia ke ruang dokter. "Selamat pagi bapak...." tanya dokter "Pagi! Merdeka!" jawab si kakek. "Baik bapak...mari silahkan duduk...." jawab si dokter dengan ramah karena baru kawin dua minggu lalu. Dari baku tempat si kakek duduk, sang dokter bertanya dengan ramah. "Lalu kakek ada keluhan apakah datang ke klinik saya, saya akan membantu kakek...." ucap sang dokter masih dengan ramah. "Hah keluhan?...." jawab si kakek rada heran..." Untuk mati besok pun aku tidak akan pernah mengeluh pada Tuhan, karena itu memang takdir ku!" jawab si kakek dengan nada agak tersinggung. Dokter agak risau dan mulai ciut, dan kemudian bertanya kembali "Lalu untuk apa kakek datang kemari?"jawab si dokter dengan sangat ramah. "Jangan panggil aku kakek, sebut saja om!" jawab si kakek yang semakin kelihatan kalau kulit wajahnya mulai kusut! "Baik...om ada keperluan apa datang kemari?" tanya si dokter dengan sangat ramah. "Baik begini.....aku punya rencana ingin kawin lagi beberapa minggu belakangan ini...maklum di daerah ku sekarang ini, mulai banya orang kawin, dan aku tidak boleh ketinggalan..." "Lalu..." "Yang ingin saya tanyakan...bagaiaman kemampuan ku di dalam ranjang menurut dokter?....karena aku masih merasa sangat kuat...bahkan lebih kuat dari anda!" jawab si kakek. Kemudian si dokter memeriksakan semua kondisi tubuh si kakek dengan seksama, dari balik kelambu periksa dan ranjang dokter. Hasil ditemukan dan dokter menanyakan sesuatu kepada si kakek. "Apa tujuan kakek untuk menikah?" tanya dokter. "Hah apalagi kalau bukan malam pertama di malam kawin...." sebelum si dokter melanjutkan pernyataanya, si kakek berkata lagi..." yang ingin saya tanyakan posisi apakah yang pantas bagi saya?" Si dokter mengertukan keningnya, dan menggelengkan kepala. "Yang biasa kah dok....?" tanya si kakek mulai penasaran... Dokter menggeleng sambil tersenyum tanpa berkata. ""Lalu apa dok, jangan hanya menggeleng, kan anda saya bayar untuk bicara...." Dokter mulai agak kesal, dan langsung berkata seperti ini.... "Baik kalau anda mau tahu, akan saya katakan dengan jelas...Doggy Style!" "Buahahahaha......" ketawa si kakek..." apakah saya memang lebih bergaya seperti itu?" Si dokter kembali berkata denga nada pasti... "Maksud saya...om melakukan doggy style dengan carai mengendus saja...dan sisanya di pending sampai om sadar kemampuan om saat ini...." Si kakek terdiam, dan kembali bertanya satu pertanyaan terakhir. "Kalau begittu benar saran anak saya....kalau begitu di mana Majlis Ta'lim terdekat di sini...." oh kakek .... kan kau bisa mencari keringat selain dari kawin..... (just for laughs) http://api.ning.com/files/H20-7X4WVa8hfe9NCTE4d*8B0O50jg-seYSli7LTSUA_/crazy_old_man.jpg (bukan gambar kakek sebenarnya, hanya kutipan dari link di atas)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun