Di sebuah rumah makan yang terkenal akan kelezatan Nasi Gudegnya, siang itu tampak sangat ramai dikunjungi oleh para pecinta masakan kuliner khas Jogja itu. Tempat parkir yang ada disebelah kanan dan depan rumah makan itu hampir tak muat menampung kendaraan yang diparkir para pengunjung rumah makan tersebut.
Seorang Pemuda dengan jaket yang lusuh dan tampang kusut tampak sedang berusaha mencari tempat untuk memarkir motor CB-nya. Dilihat dari kondisinya, tampaknya sang Pemuda itu baru saja menempuh perjalanan yang cukup jauh dan agaknya merasa lapar dan haus. Setelah mendapatkan tempat buat memarkir motornya, Pemuda itu lalu meminta tanda parkir ke penjaga parkir yang bertugas di pelataran parkir rumah makan tersebut.
Bergegas pemuda itu segera masuk ke rumah makan dan mencari tempat yang masih kosong. Setelah mendapatkan tempat, pemuda itu kemudian memesan seporsi Nasi Gudeg dan segelas Es Jeruk Manis. Tak seberapa lama, makanan dan minuma itu telah habis disantapnya. Setelah membayar semuanya, Pemuda itu-pun segera pergi menuju ke tempat parkir.
Alangkah terkejutnya pemuda itu ketika melihat bahwa kendaraan motor CB miliknya telah hilang dari tempat parkir. Segera saja dihampirinya tukang parkir itu dan disuruhnya segera masuk ke rumah makan untuk dipertemukan dengan pemilik rumah makan tersebut. Pemuda itu meminta pertanggungjawaban atas keamanan yang ada di tempat itu kepada mereka berdua.
“ Pokoknya saya tidak mau tahu! Jika dalam setengah jam, kendaraan saya belum kembali, terpaksa kejadian di Surabaya akan terulang lagi!” kata si Pemuda, sambil terus merebahkan tubuhnya di kursi panjang yang ada disudut ruangan.
Kira-kira 20 menit kemudian, masuklah tukang parkir tersebut dan menghampiri si Pemuda. Dikatakannya, kalau motor CB milik pemuda itu sudah ada di depan rumah makan. Segera saja Pmuda itu keluar, dan benarlah jika motor CB-nya sudah kembali tanpa kurang suatu apapun. Lalu dihidupkannya mesin motor itu untuk kemudian melankutkan perjalanannya. Namun. Sebelum motor itu berjalan, pemilik rumah makan itu sempat bertanya kepada Pemuda itu tentang kejadian yang pernah Pemuda itu alami sewaktu motornya hilang di Surabaya.
“Yah.... terpaksa pulangnya ke Solo naik Bus Malam Pak. Surabaya-Solo kan jauh, mosok mau jalan kaki , dah gitu malam-malam lagi!” sahut Pemuda itu lalu pergi menjalankan motornya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H