Mohon tunggu...
Jati Kumoro
Jati Kumoro Mohon Tunggu... Wiraswasta - nulis di podjok pawon

suka nulis sejarah, kebudayaan, cerpen dan humor

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Huruf Jawa dan Dongeng Ajisaka Bikin Pusing?

2 Januari 2015   02:50 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:00 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sejarah sebuah bangsa atau masyarakat dimulai sejak masyarakat yang bersangkutan sudah mengenal tulisan. Tulisan merupakan batas yang memisahkan antara jaman prasejarah dengan jaman sejarah. Dari buku-buku pelajaran dan guru-guru di sekolah,  penulis jadi mengetahui jika sejarah di Indonesia itu dimulai pada abad ke-4 M (sekitar tahun 400-an M),  yaitu dengan diketemukan bukti-bukti sejarah yang berupa prasasti di Kutai (Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur) dan di Bogor (Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat).

Prasasti yang diketemukan itu mempergunakan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta. Berawal dari dipakainya huruf Pallawa inilah yang dipergunakan untuk menandai munculnya masa sejarah di Indonesia.

Untuk di Jawa, huruf Pallawa ini kemudian mengalami berbagai perubahan sejak jaman Wangsa Syailendra dan Sanjaya di Jawa Tengah, kemudian Wangsa Isyana di Jawa Timur, Masa Kerajaan Kediri dan Singasari hingga masa Kerajaan Majapahit. Huruf Pallawa mengalami perubahan menjadi huruf Pra-nagari yang kemudian menjadi huruf Kawi (Jawa Kuno).

Setelah jaman Majapahit berakhir kemudian muncul Kasultan Demak, Pajang dan Mataram hingga sekarang ini, huruf Jawa yang dipergunakan adalah huruf atau aksara Jawa Baru yang lebih dikenal dengan nama Aksara Jawa Honocoroko. Aksara Jawa ini menurut ceritanya dibuat oleh Ajisaka untuk mengenang kematian dua abdinya yang setia memegang teguh amanat yang diberikan oleh Ajisaka sendiri.

Jadi jika kita membaca sejarah perkembangan Huruf Jawa yang dimulai dari Huruf Pallawa yang kemudian mengalami perubahan hingga menjadi huruf Jawa seperti yang sekarang ini kita kenal, bagaimana dengan dongeng Ajisaka? Apalagi di Jawa juga dikenal adanya Kalender Jawa  dengan nama Tahun Saka, yang konon juga dibuat oleh Ajisaka.

Mohon bagi yang bisa memberikan pencerahan untuk berbagi pengetahuan. Semoga tulisan ini bisa berguna untuk kita semua…. Aamiin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun