Berdasarkan kronik atau catatan sejarah dari Tiongkok semasa Dinasti Tang berkuasa (618 M - 906 M), di Jawa Tengah pada abad ke VII telah berdiri kerajaan yang bernama Kalingga, sebuah kerajaan yang bercorak Hindu-Budha.
Lokasi ibukota kerajaan Kalingga ini tidak diketahui dengan pasti, namun diperkirakan  berada di daerah antara Pekalongan dan Jepara.
Catatan dari Dinasti Tang menyebutkan bahwa pada tahun 674 M, Kerajaan Kalingga diperintah oleh Ratu yang bernama Hsi-ma (Ratu Shima?). Diberitakan pula bahwa Ratu Shima ini adalah seorang ratu sangat bijaksana sehingga membawa ketentraman di wilayah Kerajaan Kalingga.
Menurut catatan I-Tsing (664-665 M)seorang bhiksu Budha Tiongkok , pada abad ke VII, tanah Jawa telah menjadi salah satu pusat pengetahuan agama Budha Hinayana. Diceritakan pula olehnya bahwa di Kalingga terdapat seorang pendeta yang berasal dari Tiongkok yang bernama Hwi-Ning.
Baca juga : Kerajaan Hindu Budha Terbesar di Indonesia
Pendeta Hwi-Ning ini bekerja sama dengan pendeta kerajaan Kalingga yang bernama Jhanabadra untuk menterjemahkan salah satu kitab dalam agama Budha Hinayana yang memuat kisah tentang nirwana.
Selain kronik Tiongkok, bukti-bukti sejarah lainnya yang menunjukkan bahwa di Jawa Tengah pada abad ke VI-VII sudah ada kerajaan yang bercorak Hindu Budha adalah dengan ditemukannya prasasti Tukmas dan prasasti Sojomerto.
1. Prasasti Tukmas (Prasasti Dakawu)
Isi prasasti ini adalah  tentang adanya sumber mata air yang jernih, yang disucikan seperti layaknya air suci yang ada di sungai Gangga di India. Selain itu  ada goresan-goresan gambar seperti cakra, bunga teratai, nyala api, dan denah bangunan.Â
Goresan gambar yang dapat diidentifikasikan ini merujuk pada tanda khusus yang dipergunakan oleh pemuka agama Hindu pada waktu itu. Sedangkan goresan gambar lainnya tak dapat diidentifikasika dan tak diketahui maknanya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!