Dalam beberapa dasawarsa ke depan, mungkin yang namanya dildo dan vagina elektrik ini sudah dianggap kuno dan dianggap sebagai barang peninggalan masa lalu dan dimusiumkan.Â
Pasalnya saat ini sudah ada teknologi yang dikembangkan dan diterapkan pada boneka seks atau robot seks dengan dilengkapi kecerdasasan buatan ( AI = Artificial Intelligence).
Boneka seks plus AI, baik laki-laki maupun perempuan, kini semakin dikembangkan lagi agar memiliki kemampuan yang senatural mungkin yang mendekati seperti manusia pada umumnya, baik dalam merespon tindakan dan ucapan manusia, juga dalam menggerakkan anggota tubuhnya.
Baca juga : Seurgensi Apa Robot AI, Seyogianya Tuntaskan Dulu Penyederhanaan Eselon
Jika demikian, apakah nantinya peran seksual seorang laki-laki dan perempuan akan tergeser oleh robot seks AI ini? Bisa jadi demikian jika itu ada di negara yang menganut paham kebebasan individu.
Ini adalah sebuah konsekwensi dari semakin majunya teknologi kecerdasan AI. Tentunya tidak hanya dalam urusan esek-esek saja teknologi semacam ini dikembangkan, mungkin juga sudah diterapkan dalam bidang-bidang lainnya yang bermanfaat bagi umat manusia.
Baca juga : Saya Bakalan Kerja di Rumah, Bahkan Ada Robot AI yang Gantikan
Bagaimana kita dalam menanggapi adanya kemajuan seperti ini?
Sebagai sebuah keniscayaan, kemajuan teknologi mau tak mau harus bisa kita sikapi dengan terbuka dan bijaksana. Kita tak bisa mengelak dan harus juga manpu menguasai teknologi, termasuk teknologi yang berkaitan dengan AI agar tak menjadi bangsa yang ketinggalan sehingga hanya jadi penonton dan konsumen semata.
Namun jangan lupa, kita sebagai manusia harus tetap memegang prinsip bahwa sesungguhnya segala alat dan teknologi itu tak lebih sebagai sarana untuk membuat hidup manusia menjadi semakin mudah, juga bukan untuk mempersulit ataupun merugikan orang lain, apalagi sampai menjadi pengganti keberadaan manusia.
Baca juga : "Terminator: Dark Fate", Pertempuran Hidup Mati Manusia Vs Robot AI