Membaca sepak terjang Pak Amien Rais selama Pilpres 2019 hingga saat ini  mengingatkan saya pada makanan yang bernama kerupuk. Saya melihat ada kesamaan antara sepak terjang yang dilakukan blio ini dengan kerupuk.
Selama masa kampanye hingga sidang MK, sepak terjang blio ini benar-benar penuh gegap gempita. Â Puncaknya adalah ajakan untuk melakukan gerakan "people power". Benar-benar 'kemripik' Â pernyataan yang diserukannya.
Setelah keputusan MK yang menolak gugatan kubu 02, dan KPU menetapkan pasangan 01 sebagai presiden terpilih untuk 2019-2024, mendadak Pak Amien Rais ini tidak terdengar berkomentar banyak.
Namun setelah adanya pertemuan antara Pak Jokowi kembali suara 'kemripik dan kemrenyas' itu dilontarkan kembali. Meski yang menjadi sasaran bukan Pak Jokowi lagi, karena Pak Amien Rais ini malah menyatakan koq Pak Prabowo 'nyelonong' begitu saja tanpa memberi tahu dirinya.
Anehnya setelah membaca surat dari Pak Prabowo dan mengetahui apa alasannya Pak Prabowo bersedia bertemu Pak Jkowi, blio ini mendadak 'melempem'. Sikap dan bicaranya sungguh bertolak belakang dengan apa yang telah dilakukan sebelumnya. Pokoknya jadi bijak banget deh komentarnya.
Lagi sehari bijak, lha koq sekarang diberitakan setelah bertatap muka dengan Pak Prabowo, Â Pak Amien Rais ini sudah memberikan komentar yang 'kemripik' Â lagi, yaitu menanggapi soal sudah tidak adanya sebutan 'cebong' dan 'kampret' tetapi malah menyebutkan spesies baru yang bernama 'cebong bersayap'.
Perubahan dari 'kemripik' menjadi 'melempem' terus berubah lagi menjadi 'kempripik' lagi ini koq rasanya malah seperti melihat kerupuk yang kalau sudah tak laku lalu ditarik penjualnya dan dikembalikan ke pembuatnya. Oleh pembuatnya lalu dicampurkan ke kerupuk yang baru saja digoreng. Dan kerupuk yang melempem itupun akan berubah jadi 'kemripik' dan siap untuk dijual kembali.
Eh, tapi ngomong-ngomong soal 'cebong bersayap' itu trus bentuknya kayak apa ya? Apa mirip dengan pembalut wanita...hahaha!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H