Mohon tunggu...
Jati Kumoro
Jati Kumoro Mohon Tunggu... Wiraswasta - nulis di podjok pawon

suka nulis sejarah, kebudayaan, cerpen dan humor

Selanjutnya

Tutup

Politik

"Setan Gundul" dan Berantakannya Koalisi Prabowo

6 Mei 2019   16:19 Diperbarui: 6 Mei 2019   16:39 1337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Partai Demokrat, lewat wasekjen Andi Arief mengancam akan meninggalkan koalisi Indonesia Makmur Prabowo-Sandi jika Prabowo lebih memilih menjadi subordinasi dari "setan gundul" didalam koalisi mereka. "Setan gundul" ini pula yang menurut Andi Arief telah memberi informasi yang menyesatkan bahwa Prabowo menang 62%.

Siapakah yang dimaksud dengan "setan gundul" ini? Tak jelas juga siapa yang dituju oleh cuitan Andi Arief ini.

Andi Arief hanya menyatakan bahwa dalam Koalisi Adil Makmur yang diisi oleh Gerindra, PAN, PKS, PD dan Partai Berkarya serta rakyat ini dalam perjalanannya kemudian ada yang muncul yang disebutnya elemen "setan gundul" yang ternyata menjadi lebih dominan dimana Prabowo malah menjadi subordinasinya.

Pernyataan Andi Arief ini kemudian menuai beberapa tanggapan. Juru bicara BPN Andre Rosiade mengaku tidak tahu tentang siapa yang dimaksud "setan gundul"ini. Sementara itu ketua PA212 Slamet Ma'arif juga mengaku tak paham dengan apa yang dicuitkan Andi Arief.

Sedangkan Ketua GNPF Yusuf Martak lebih memilih diam tak menjawab cuitan Andi Arief ini karena alasan sedang berpuasa dan tak mau melakukan saling serang pernyataan.

Berbeda dengan HNW yang dalam menanggapi cuitan Andi Arief ini malah melakukan serangan balik dengan menyatakan bahwa justru dari internal PD lah Prabowo mendapatkan informasi kemenangan 62% itu. Langsung saja penyataan HNW ini dibantah oleh Ketua DPP PD Jansen Sitindaon yang menyuruh agar HNW menonton ulang video pernyataan deklarasi Prabowo dan melihat apakan di sana ada yang mengatakan jika sumber data kemenangan Prabowo itu dari PD.

Rupanya cuitan Andi Arief ini juga mendapat tanggapan dari elit PD. Benny K. Harman malah menimpali dengan mengatakan bahwa sosok yang dianggap "setan gundul" itu tidak pas untuk menyebut pemasok kesesatan kepada Prabowo. Yang pas untuk sebutan itu adalah monster politik atau genderuwo. Monster atau genderuwo yang hanya menjadi benalu yang nantinya lama-lama akan memakan tuannya sendiri.

Begitulah kondisi koalisi Prabowo saat ini. Kegaduhan demi kegaduhan muncul dan terjadi antara mereka sendiri. Sebuah kenyataan yang bertolak belakang dengan penyataan mereka bahwa koalisi Indonesia Makmur ini solid. Fakta yang muncul adalah koalisi Prabowo semakin kacau dan berantakan.

wassalam,

podjok pawon, Mei 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun