Mohon tunggu...
Jati Kumoro
Jati Kumoro Mohon Tunggu... Wiraswasta - nulis di podjok pawon

suka nulis sejarah, kebudayaan, cerpen dan humor

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Pantaskah Prabowo Memimpin Negara?

4 April 2019   09:26 Diperbarui: 4 April 2019   09:30 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam acara debat capres 2019 yang keempat, Prabowo melontarkan ucapan bahwa dirinya  adalah seorang yang Pancasilais,  TNI yang lebih dari TNI,  dan sudah sejak usia 18 tahun berperang mempertaruhkan nyawa. Lontaran ucapan itu spontan memunculkan berbagai tanggapan dan pertanyaan.

Sejak usia 18 tahun berjuang mempertaruhkan nyawa itu kapan dan dimana kejadiannya? Bukankan dalam usia semuda itu Prabowo masih belajar di Akademi Militer Magelang? Apa orang belajar jadi tentara di akademi itu termasuk berjuang mempertaruhkan nyawa?

Pernyataan Prabowo berikutnya adalah mengaku TNI yang lebih dari TNI. Apa ada sosok manusia Indonesia yang seperti itu? Dinalar secara grambyangan-pun bisa langsung diketahui jika pernyataan Prabowo ini hanyalah pernyataan yang asal diucapkan tanpa melihat faktanya.

Jika Prabowo seorang TNI yang lebih dari  TNI, mustahil saat sudah berpangkat Letnan Jenderal dia diberhentikan dan dicopot jabatan militernya. Bukan persoalan yang main-main jika seorang jenderal bintang tiga dicopot dari jabatannya dan diberhentikan dari dinas militer. Dapat dipastikan karena kesalahannya sudah menumpuk dan sangat berat. Seperti itukah seseorang yang mengaku TNI lebih dari TNI?

Yang lebih parah lagi adalah Prabowo mengaku dirinya seorang yang Pancasilais. Benarkan dirinya sorang yang pancasilais? Jika ya, mengapa dirinya dan juga pendukungnya bisa berdekatan dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), organisasi yang terlarang dan sudah dibubarkan oleh pemerintah Indonesia.? Juga kedekatannya dengan ormas-ormas radikal lainnya yang mempunyai agenda yang serupa HTI untuk mengganti sistem pemerintahan negara menjadi khilafah.

Melihat kenyataan seperti itu, masih pantaskah menurut hati nurani kita untuk memilih dan menjadikan seorang yang bernama Prabowo menjadi seorang pemimpin negara? Jawaban anda akan terbukti setelah pilpres 2019 ini berakhir.

podjok pawon, April 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun