Mohon tunggu...
Jati Kumoro
Jati Kumoro Mohon Tunggu... Wiraswasta - nulis di podjok pawon

suka nulis sejarah, kebudayaan, cerpen dan humor

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Membaca Kegaptekan Seorang Prabowo

2 April 2019   12:47 Diperbarui: 2 April 2019   13:03 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Luar biasa! Itulah kesan yang yang saya tangkap saat melihat seorang calon presiden Prabowo Subianto mengatakan dengan jujur bahwa dirinya adalah seorang yang gagap teknologi alias gaptek. Ucapan yang dilontarkan beliau saat acara debat capres 2019 yang keempat ini berlangsung itu benar-benar diluar dugaan.

Pada umumnya, seseorang yang disorot kamera dan ditonton secara langsung di sebuah acara live serta dilihat jutaan orang pemirsa televisi dirumahnya masing-masing, akan berusaha untuk menutupi sekecil apapun kekurangan yang ada pada dirinya. Tetapi tidak demikian yang dilakukan oleh capres no 02 Prabowo ini. Beliau malah terang-terangan mengatakan apa yang menjadi kekurangannya.

Mengapa seorang yang dianggap cerdas, berpendidikan, jago orasi dan menguasai berbagai bahasa asing bisa menjadi seorang yang gagap teknologi? Dalam pandangan saya,  seseorang menjadi gagap teknologi atau gaptek ini disebabkan karena yang bersangkutan tidak mau atau ada keengganan untuk mengikuti perkembangan jaman. Parahnya kalau hal itu diakibatkan karena sifat kemalasan dan menganggap teknologi terkini itu tidak penting serta menganggap teknologi yang lama masih bisa diandalkan untuk masa sekarang ini.

Biasanya, orang yang gaptek ini juga kurang mengetahui info-info terbaru tentang perkembangan keadaan masa kini, baik untuk lingkup nasional maupun internasional. Seperti pada saat debat capres yang kedua dilangsungkan dimana Prabowo tidak memahami apa itu istilah "unicorn". Atau yang terbaru pada saat debat capres yang keempat yang mana Prabowo mengatakan bahwa pertahanan negara kita ini lemah. Padahal menurut survei Global Firepower (GFP) milter Indonesia terkuat ke-15 di dunia.

Jadi sekarang bisa dimengerti bukan?

podjok pawon, April 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun