Situs Beteng Cepuri merupakan situs peninggalan Kerajaan Mataram Islam di Kotagede yang berwujud rerutuhan-reruntuhan yang masih tersisa dari benteng yang dahulunya dibangun untuk melindungi Kedhaton atau Keraton Mataram dimasa awal pemerintahan Panembahan Senapati. Pembangunan ini terus berlanjut hingga Panembahan Senapati diganti oleh Panembahan Hanyokrowati hingga awal-awal pemerintahan Sultan Agung, sebelum akhirnya pusat pemerintahan berpindah ke Karta (Kerto). Â
Benteng yang dilengkapi dengan parit atau jagang diluarnya ini selain berfungsi sebagai sarana keamanan dari serangan pihak luar juga merupakan batas tempat tinggal bagi kerabat keraton (trah njero benteng) yang tinggal di dalam benteng dan warga masyarakat biasa (wong njobo benteng).
Struktur bangunan ini dibuat dengan mempergunakan batu putih berukuran besar. Tingginya mencapai kurang lebih 3,5 meter dan lebarnya sekitar 2 meter.
Pada sisi utara benteng Cepuri, yang ditemukan hanyalah tinggal reruntuhan saja yang dikenal dengan nama Benteng Jebolan Raden Rangga. Selebihnya sudah tidak ada lagi bangunan peninggalannya.
Pada sisi barat benteng Cepuri inipun juga tak ditemukan lagi reruntuhannya. Sudah hilang dan berubah menjadi pemukiman penduduk yang sangat padat.
Hanya sayangnya tembok Baluwarti ini nyaris tak ditemukan lagi bekas-bekasnya. Bekas jagangnya saja yang sampai saat ini terlihat dibeberapa tempat dan sudah menjadi perumahan warga.
Podjok Pawon, Maret 2019