Situs Batu Gilang dan Batu Gatheng ini adalah situs peninggalan dari zaman Mataram Islam di Kotagede. Letak situs ini ada di Kampung Kedhaton (yang sekarang lebih dikenal dengan nama Kampung nDalem). Lokasinya berjarak sekitar 500 meter ke arah selatan dari Pasar Legi Kotagede.
Situs Batu Gilang dan Batu Gatheng ini berada di tengah-tengah jalan yang menuju ke arah Desa Singosaren. berdekatan pula dengan Makam Hastorenggo yang ada di sebelah baratnya.
Memasuki bangunan dari sebelah timur, melewati pintunya  akan dilihat ada 3 buah batu bulat yang berbeda masing-masing ukurannya dan berwarna coklat kekuning-kuningan terletak diatas batu persegi di sebelah kiri pojok tembok. Ketiga batu itulah yang disebut dengan Batu Gatheng (Watu Gatheng).
Ditengah-tengah antara antara kedua batu tersebut ada sebuah pintu masuk, dan ketika kedua daun pintu itu dibuka, akan tampak didalamnya sebuah batu andhesit berbentuk persegi empat yang tak lain adalah batu Gilang (Sela Gilang).
Ada beberapa guratan di permukaan Batu Gilang ini. Guratan seperti huruf-huruf namun tak jelas apa dan maksud dituliskannya guratan-guratan tersebut.
Pada bagian sisi di sebelah timur Batu Gilang ada cekungan di permukaannya. Konon cekungan ini disebabkan oleh benturan kepala Ki Ageng Mangir, menantu sekaligus musuh Panembahan Senapati. Kepala Ki Ageng Mangir dibenturkan ke batu ini pada saat hendak melakukan sembah bekti terhadap Panembahan Senapati yang merupakan bapak mertuanya.
Podjok pawon, Maret 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H