Untuk mengisi waktu luang, Pringgo mengajak Purnomo pergi melihat pameran lukisan bergaya realisme di gedung budaya. Sesampai disana dan memarkir motor maticnya, keduanya pun berjalan menuju  ruang pameran tempat lukisan-lukisan bergaya realisme dipamerkan.
Pada salah satu bagian ruangan pameran Pringgo dan Purnomo tampak serius mengamati beberapa lukisan yang menampilkan wanita tanpa busana. Lukisan-lukisan itu benar-benar tampak seperti nyata, namun sayangnya semua obyek wanita itu dilukis dalam posisi membelakangi  pelukisnya.
Kebetulan saat itu sang pelukis sedang berada di dekat mereka berdua. Dengan nada bercanda, Purnomo menyampaikan keheranannya kepada bapak pelukis itu. "Pak, coba lukisan itu semua dari depan , pasti suwegerr deh memandangnya, hehehe!"
"Woalaahhh dik- dik, bapak ini sudah puluhan kali berusaha melukis modelnya dari depan. Tak terhitung sudah berapa lembar kanvas dan cat lukis yang habis untuk mewujudkannya. Â Setiap melukis model wanita dari depan, bapak selalu gagal, lukisannya selalu tidak selesai- selesai,"ujar bapak pelukis itu dengan tersipu malu.
Spontan Pringgo dan Purnomo pun tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan bapak pelukis itu.
podjok pawon, febuari 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H