Dengan langkah yang mantap, pagi-pagi sekali, Wuryani berangkat ke Dalem Kahusadan yang terletak di sebelah Dalem Kademangan Medayen untuk mengikuti pengobatan gratis. Sudah beberapa hari terakhir ini tubuhnya dirasakan kurang sehat, terlalu kerap buang air kecil.
Di tengah perjalanannya menuju Dalem Kahusadan, Wuryani berjumpa dengan Mintarsih yang kebetulan juga akan ikut memeriksakan kesehatannya. Keduanya pun lalu berjalan bersama-sama untuk mengikuti pengobatan gratis.
Ketika sampai di tempat pengobatan gratis, bertemulah dua gadis cantik ini dengan Pringgo dan Purnomo yang ternyata sudah selesai berobat. "Ah, kurang ajar benar itu Ki Husodo, masa cuma mau tes darah saja mesti jariku ditusuk sampai berdarah!" gerutu Purnomo.
Mendengar gerutuan Purnomo itu, wajah Wuryani mendadak pucat dan lalu balik jalan  dengan cepat. "Mbakyu Mintarsih, aku tak jadi periksa! Aku pulang saja!" ujar Wuryani.
Tentu saja Mintarsih, Purnomo dan Pringgo jadi heran melihat kelakuan Wuryani. Meski dengan hati bertanya-tanya, Mintarsih pun akhirnya menemani Wuryani pulang. Ternyata Purnomo dan Pringgo pun juga ikut menemani kedua gadis itu.
Ketika sampai di rumahnya Wuryani, barulah mereka bertiga bertanya mengapa Wuryani tidak jadi periksa kesehatan. "Aku tak jadi periksa kesehatan karena takut. Aku ke sana itu mau tes urine," jawan Wuryani dengan polos.
Spontas ketiga orang yang mendengar jawaban Wuryani itu tertawa terbahak-bahak. Sementara Wuryani malah terbengong-bengong.
Podjok pawon, Agustus 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H