Mohon tunggu...
Jati Kumoro
Jati Kumoro Mohon Tunggu... Wiraswasta - nulis di podjok pawon

suka nulis sejarah, kebudayaan, cerpen dan humor

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Pringgo yang Usil

17 Oktober 2015   08:53 Diperbarui: 17 Oktober 2015   09:43 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Merasa perutnya mules, Kuntoro segera berlari menuruni tebing sungai  mencari lokasi yang terlindung untuk buang hajad.  Di balik bongkahan batu yang  besar, Kuntoro melepaskan celananya untuk kemudian membuang hajad.

Tanpa sepengetahuannya, Pringgo ternyata berada di atas tebing sambil  mengambil sebongkah batu yang lumayan  besar.  Batu itu kemudian dilemparkannya dan jatuh  sekitar  dua tombak di belakang tempat Kuntoro buang hajad.

Kuntoro yang terkejut, tanpa sadar berdiri dan mengumpat habis-habisan kepada pelaku pelemparan batu itu. Sialnya, saat berdiri, Kuntoro lupa belum memakai celananya, sehingga disamping suara batu yang bergedebyur, suaranya sendiri memancing perhatian para perempuan yang  sedang mencuci pakaian dan mandi di sungai.

Meski berada agak jauh di depannya, namun pemandangan Kuntoro yang tak memakai celana membuat beberapa perempuan itu menjerit-jerit dan tertawa terpingkal-pingkal, sambil menunjukkan jari tangannya kearah Kuntoro. Melihat hal itu, Kuntoro segera menyadari keadaannya dan secepat kilat bersembunyi lagi di balik batu dan segera memakai celananya, terus berlari ke atas tebing.

Di atas tebing dilihatnya Pringgo yang duduk sambil menggigit-gigit rumput yang dipegang dengan tangan kanannya. Tak ayal lagi, tanpa ba bi bu, ditendangnya punggung Pringgo sehingga tubuhnya terdorong maju dan jatuh ke parit di pinggir sawah. Namun bukannya Pringgo terkejut ataupun berteriak. Kuntoro yang malah berteriak kesakitan karena di balik baju Pringgo ternyata diselipkan tiga potong batu bata.

Pringgo yang kemudian bangkit lalu tertawa terpingkal-pingkal dan berlari menuju sumber air. “ Wow, ternyata para perempuan histeris ya melihat onderdil kakang,”ledek Pringgo sambil tertawa.

“histeris…histeris… ndasmu!!!” sahut Kuntoro sambil memegangi kakinya yang sakit.

 

podjok pawon, Oktober 2015

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun