Mohon tunggu...
Jati Kumoro
Jati Kumoro Mohon Tunggu... Wiraswasta - nulis di podjok pawon

suka nulis sejarah, kebudayaan, cerpen dan humor

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kentut Kala Senja

2 Maret 2015   16:34 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:17 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Duduk terpekur kami berdua

Menatap sang langit diujung cakrawala

Dalam keheningan dan suasana romantika

Tanpa kata dan tanpa bicara

Wahai perempuanku

Mengapa  dirimu hanya diam saja

Dimana rasa cinta dan canda

Yang selama ini selalu hadir di tengah-tengah kita

Semilir sang Bayu membuai jiwa

Diiringi suara terompet  lirih namun bergema

Semerbak aroma jamban mulai terasa

Itukah sang penyebabnya

Kini kusadari, duhai perempuanku

Kecantikanmu tetaplah elok bagiku

Meski  bau kentutmu itu

Membuatku  tak berdaya di sisimu.

Podjok Pawon,  Maret 2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun