Mohon tunggu...
Jati Fatmawiyati
Jati Fatmawiyati Mohon Tunggu... Lainnya - Pembelajar

Seorang pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penelitian Ungkap Stres Kerja Picu Keinginan Pengemudi Outsourcing Tinggalkan Pekerjaan

10 November 2024   21:05 Diperbarui: 11 November 2024   05:13 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Malang, 10 November 2024 — Penelitian terbaru yang dilakukan oleh dosen psikologi Universitas Negeri Malang, Ninik Setiyowati, Ph.D., bersama mahasiswa S1 Psikologi, Nata Adyana Paramarta, mengungkap peran penting stres kerja dalam mempengaruhi niat pengemudi outsourcing untuk meninggalkan pekerjaan mereka. Studi ini berfokus pada pengemudi outsourcing di perusahaan logistik PT "X", yang menghadapi tekanan kerja tinggi dan sering kali harus beroperasi di bawah target yang ketat.

Stres Kerja dan Turnover: Apa Hubungannya?

Pengemudi outsourcing sering kali bekerja dengan kondisi yang penuh tekanan, mulai dari beban kerja yang tinggi, jam kerja panjang, hingga tuntutan pengiriman yang ketat. Penelitian ini menemukan bahwa kondisi tersebut menciptakan stres kerja yang tinggi, yang pada akhirnya membuat para pengemudi merasa ingin meninggalkan pekerjaan mereka.

Menurut Ninik Setiyowati, stres kerja tidak hanya berdampak pada kesehatan mental pengemudi, tetapi juga mempengaruhi kinerja perusahaan secara keseluruhan.

“Ketika pengemudi merasa tertekan, mereka cenderung kehilangan motivasi dan keinginan untuk tetap bekerja. Ini berdampak pada perusahaan karena turnover yang tinggi menyebabkan biaya tambahan untuk rekrutmen dan pelatihan,” ujar Ninik.

Apa yang Bisa Dilakukan Perusahaan?

Penelitian ini memberikan beberapa rekomendasi praktis untuk perusahaan yang mengandalkan tenaga kerja outsourcing, terutama di sektor logistik. Salah satu solusi yang diusulkan adalah perusahaan perlu lebih memperhatikan kesejahteraan pengemudi dengan cara mengurangi beban kerja yang berlebihan dan memberikan dukungan emosional yang memadai.

Menurut Nata Adyana Paramarta, dukungan dari perusahaan bisa menjadi langkah penting dalam mengurangi stres kerja para pengemudi.

“Pengemudi membutuhkan lebih dari sekadar instruksi kerja; mereka memerlukan rasa dihargai dan dukungan yang memadai. Dengan memberikan waktu istirahat yang cukup dan mengurangi tekanan yang tidak realistis, perusahaan dapat membantu menurunkan tingkat stres dan mempertahankan karyawan mereka,” jelas Nata.

Mengapa Penelitian Ini Penting?

Studi ini memberikan wawasan baru mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi niat pengemudi untuk meninggalkan pekerjaan, khususnya di sektor outsourcing yang sering kali kurang mendapat perhatian. Temuan ini relevan bagi perusahaan yang ingin meningkatkan retensi karyawan dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun