Peta jalan atau "road map" sangat diperlukan bagi sebuah industri agar bisa maju, efektif dan efisien dalam mencapai tujuan. Industri rumput laut nasional tentunya memerlukan peta jalan juga sehingga semua pemangku kepentingan mengerti arah dan pengembangan industri rumput laut.
Tahun 2015, beberapa pertemuan rumput laut diselenggarakan Asosiasi, Kementrian Kelautan dan Perikanan, Kementrian Perdagangan dan Kementrian Perindustrian sukses mengundang pemangku kepentingan. Semua pihak berusaha menyiapkan peta jalan industri rumput laut nasional. Tujuan yang sama hendak dicapai, yaitu berusaha mengintegrasikan usaha rumput laut dari hulu dan hilir sehingga industri rumput laut nasional bisa bersaing dan mempunyai nilai tambah.
Dalam rancangan peta jalan rumput laut nasional yang dipresentasikan dan diskusikan ada beberapa rencana utama. Diantaranya pembangun gudang penyimpanan dan pemberlakuan resi gudang rumput laut, peningkatan daya serap rumput laut kering untuk pabrik lokal, fasilitasi pasar ketika terjadi kelebihan produksi atau kekurangan pasokan rumput laut kering untuk pabrik lokal sehingga harga lebih stabil.
Selain hal tersebut, yang tidak kalah penting adalah pengembangan inovasi seperti penyediaan bibit unggul, perbaikan metode budidaya, paska panen, pengolahan, peningkatan kualitas, penanganan limbah termasuk tata niaga rumput laut kering dan peningkatan ekspor olahan rumput laut ke Eropa dan Amerika Latin . Bagaimana hasilnya?
Menyusun sebuah peta jalan industri rumput laut bukanlah pekerjaan mudah. Ada banyak tantangan yang harus dihadapi. Menyatukan persepsi, sudut pandang dan kepentingan bisnis pemangku kepentingan yang hadir dalam pertemuan penyusunan peta jalan menjadi tantangan tersendiri. Masing - masing pemangku kepentingan punya keinginan sendiri yang ingin menjadikan kepentingan bisnisnya diakomodasi, dimasukkan dan dijalankan dalam peta jalan industri rumput laut nasional.
Beberapa kali pertemuan yang dilaksanakan di Malang, Makassar, Jogja, Surabaya dan Jakarta belum ada tindak lanjutnya. Hasil pertemuan yang telah dilakukan tidak di bagikan serta sosialisasikan untuk mendapatkan umpan balik dari semua pemangku kepentingan. Pelaku usaha, pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, perguruan tinggi atau lembaga penelitian yang sangat peduli terhadap perkembangan industri rumput laut nasional sudah seharusnya mendapatkan rancangan peta jalan rumput laut nasional sebelum ditetapkan dan publikasikan.
Setahun perjalanan panjang membahas peta jalan industri rumput laut nasional belum ada hasilnya. Kalaupun ada, perumusan peta jalan rumput laut nasional tidak mewakili semua pemangku kepentingan.
Rencana KKP untuk merampungkan dan sosialisasi peta jalan industri rumput laut nasional bulan Januari 2016 tidak ada kejelasan. Kementrian Perindustrian juga punya rencana merumuskan peta jalan industri rumput laut nasional. Sepertinya belum ada titik temu pemangku kepentingan yang pernah duduk bersama dalam beberapa pertemuan di tahun 2015.
Ada baiknya, hasil-hasil pertemuan dikumpulkan kembali dan segera ditindaklanjuti dengan pertemuan yang mengakomodasi kepentingan yang disuarakan Asosiasi yang diwakili ARLI, ASPERLI dan ASTRULI. Pemerintah, terutama Kementrian Kelautan dan Perikanan serta Kementrian Perdagangan dan Kementrian Perindustrian bisa menjadi fasilitator, pengambil keputusan, menerapkan kebijakan dan aturan yang jelas setelah peta jalan industri rumput laut nasional disosialisasikan dan disepakati semua pemangku kepentingan.
Semoga peta jalan industri rumput laut bisa diselesaikan sehingga waktu, tenaga dan biaya yang dikeluarkan dalam beberapa pertemuan tahun lalu tidak hilang percuma. Jika semua pemangku kepentingan mau mengambil jalan tengah dengan tidak memaksakan kepentingan sendiri, terutama untuk mendapatkan keuntungan bisnis yang maksimal, maka peta jalan industri rumput laut nasional bisa segera diwujudkan dan sosialisasikan awal tahun ini.
Kondisi industri rumput laut nasional harus dibenahi bersama dan peta jalan yang disusun harus disepakati semua pemangku kepentingan agar industri rumput laut memberikan manfaat bagi semua pemangku kepentingan. Petani, pengumpul, pedagang, eksportir dan pengolah rumput laut sangat mengharapkan adanya peta jalan industri rumput laut nasional agar usahanya berkelanjutan.