Mohon tunggu...
Jason Putra
Jason Putra Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa UAJY

Mahasiswa UAJY 19 Ilkom

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengulas Simbol Tangan "The Fig" dalam Persepsi dan Kebudayaan

29 September 2020   14:41 Diperbarui: 29 September 2020   16:35 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bisa dilihat seperti di gambar yaitu tanda atau simbol tangan yang seolah jempol tangan terjepit atau bisa juga disebut simbol "The Fig" yang dimana itu berasal dari bahasa Portugis yaitu "mano in figa" maksudnya sebagai lambang kepercayaan dan kesuburan, sekaligus untuk mengejek Belanda yang merupakan musuh Portugis saat itu. juga simbol itu dikenal di Romawi yaitu "mano fico" yang dimana ini adalah salah satu gestur tangan yang baik, karena hal ini menunjukkan keberuntungan dan kesuburan dan cara untuk mengusir roh jahat. Juga di Amerika Latin dan di Eropa Latin symbol ini digunakan untuk mengusir dengki .Namun di Indonesia, isyarat tangan ini dianggap tidak sopan karena dianggap melambangkan persenggamaan atau bersifat pornografi. Dan juga beberapa negara lain seperti Turki yang menganggap bahwa symbol tanggan ini menandakan cabul, Brasil menganggap symbol ini sebagai tanda keberuntungan dan mengusir keburukan. Bisa kita lihat bahwa adanya perbedaan persepsi dan kebudayaan dalam symbol ini dalam beberapa negara yang dimana terdapat pesan positif dan negative sesuai dimana kita menginjakan kaki dimana kita berada. Yang dimana dalam sebuah negara mempercayai bahwa makna dari symbol tersebut bermakna baik dan juga dijadikan sebagai kebudayaan mereka akan sesuatu hal, begitu dengan sebaliknya dimana juga ada beberapa negara yang mengganggap bahwa symbol itu adalah makna yang buruk dan tabu untuk dilakukan. Juga kita tidak bisa membenarkan dan menyalahkan suatu budaya karna mereka memiliki persepsi yang berbeda dan juga kebudayaan yang mereka percayai, maka dari itu kita harus selalu memperhatikan Gerakan kita jika sedang berada di suatu daerah yang baru kita datangi karna kita dan mereka mungkin memiliki kebudayaan yang berbeda yang dimana mungkin menurut and aitu tidak apa apa dilakukan namun mereka menganggap itu sebagai hal yang kurang terpuji, yang dimana persepsi memiliki definisi bagaimana suatu budaya mengajarkan anggotanya untuk melihat dunia ini dengan cara yang berbeda. yang dimana adanya hubungan langsung antara budaya, persepsi dan perilaku, karna itu mengapa kita sebagai manusia adalah unik karna kita memiliki kepercayaan, budaya, dan juga persepsi yang berbeda beda setiap dari kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun