Mohon tunggu...
Jason
Jason Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa

penikmat kopi di hari senja...

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Ekonomi dan Politik di Indonesia pada Masa Kedudukan Jepang

13 Maret 2023   15:49 Diperbarui: 13 Maret 2023   16:01 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ketika tentara Jepang pertama kali menginjak kaki di Indonesia pada tahun 1942, tentara Jepang langsung merebut tanah Indonesia dimulai dari Kepulauan Maluku, pulau Kalimantan, pulau Sumatera hingga pulau Jawa dari tangan Belanda. Selama dua bulan, tentara Belanda menyerah dan kekuasaan Indonesia jatuh kepada Jepang sehingga terjadinya berbagai perubahan besar dari aspek ekonomi dan politik, berbeda dari kolonial Belanda.

Dari aspek ekonomi, Jepang menghentikan ekspor barang mentah seperti bahan karet, dan minyak yang menyebabkan peningkatkan produksi dalam negeri. Hal ini merupakan sesuatu yang baik tetapi Jepang memiliki tujuan lain yaitu untuk mengeksploitasi sumber-sumber alam tersebut untuk kebutuhan perang. Tidak hanya SDA saja, Jepang juga menerapkan sistem kerja paksa atau romusha yang awalnya bersifat sukarela tetapi berujung melakukan tindakan kekerasan terhadap penduduk Indonesia jika melakukan perlawanan sehingga hidup mereka tidak terjamin aman.

Selain itu, kedudukan Jepang juga menyebabkan inflasi yang amat tinggi. Berakibat dari Jepang yang menetapkan sistem pengendalian harga dan kebutuhan dasar seperti makanan, bahan bakar, dan pakaian, dirampas untuk kebutuhan perang. Ditambah lagi dengan upah pekerja Indonesia yang sangat rendah ataupun tidak diupah sehingga mereka kesulitan untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka. Dua hal ini menyebabkan inflasi tinggi di Indonesia selama kurang lebih 20 tahun untuk melakukan pemulihan ekonomi.

Dari aspek politik, Jepang memiliki tujuan untuk membentuk pemerintahan baru yang didasarkan pada prinsip-prinsip nasionalis dan anti barat dengan membentuk organisasi-organisasi politik seperti Pusat Tenaga Rakyat (Putera). Putera yang didirikan pada Maret 1942, memiliki visi untuk memobilisasi dukungan rakyat Indonesia dalam perang Jepang melawan Sekutu dan mempertahankan wilayah Indonesia.

Terkenal dengan slogan "Jepang untuk Asia, Asia untuk orang Asia" sebagai bagian dari program nasionalis dan anti-baratnya. Setelah penyerahan Jepang pada Agustus 1945, Putera pun dibubarkan Soekarno dan Hatta terlibat dalam pembentukan pemerintahan baru di Indonesia dan membentuk dasar bagi pembangunan nasionalisme Indonesia yang lebih kuat.

Dari dua aspek tersebut, Jepang sudah membawa pengaruh yang luar biasa terhadap Indonesia. Pada halnya dengan kolonialisme yang berdurasi 3 tahun saja, sudah bisa membawa rakyat-rakyat Indonesia menderita baik secara sosial maupun ekonomi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun