Wilayah Jakarta merupakan ibukota dari Indonesia dan kota metropolitan. Sebagai kota metropolitan, Jakarta merupakan pusat perekonomian Indonesia sekaligus menjadi sumber dari berbagai permasalahan sosial yang ada di Indonesia -- seperti kemiskinan, kebanjiran, kriminalitas, dll. Maka itu, perlu adanya perubahan sosial yang harus diambil aksi atau langkah yang tepat, seperti melalui pendidikan. Bagaimana?
Pendidikan merupakan salah satu bagian dari perkembangan manusia dari zaman ke zaman. Yang memiliki tujuan jelas, yaitu untuk mencerdaskan dan mengedukasi umat manusia baik secara akademis maupun kepribadian. Sehingga, kita bisa menggunakan dan mengaplikasikan pengetahuan-pengetahuan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Lalu, jika penduduk DKI Jakarta pendidikan bisa digunakan secara baik, secara teori, angka kemiskinan dan kriminalitas di Indonesia bisa berkurang secara signifikan. Kenapa? Karena DKI Jakarta memiliki sumber daya manusia yang berkualitas -- berpendidik, pemikiran kritis, dan berkepribadian yang baik -- dapat diperkerjakan oleh perusahaan-perusahaan dengan upah sekian. Dengan memiliki pemasukan, akan sedikit adanya angka kemiskinan, dan turunnya angka kriminalitas karena untuk apa seseorang melakukan tindakan kriminal yang melanggar moral jika ia memiliki uang yang cukup. Kedua, pendidikan juga dapat membukaan pikiran-pikiran masyarakat Indonesia sehingga bisa meminimalisasikan konflik-konflik yang tidak ada bobotnya.
Pendidikan juga bisa memberikan peluang bagi pelajar-pelajar Indonesia untuk membuat inovasi-inovasi baru yang bisa membuat solusi-solusi baru bagi berbagai permasalahan sosial. Contohnya, DKI Jakarta sering terjadi kemacetan, maka ada inovasi-inovasi terbaru yang ditemukan seperti sistem lalu lintas yang bebas macet. Atau untuk mengatasi banjir di DKI Jakarta, terdapat teknologi-teknologi maju yang murah untuk menyelesaikan permasalahan sosial tersebut.
Namun, berdasarkan statistik, sebanyak 28,10 persen penduduk DKI Jakarta hanya mampu menamatkan pendidikan hingga tingkat SD, dengan rincian penduduk yang tidak sekolah dan tidak tamat SD/sederajat sebesar 11,08 persen, dan tamat SD sebesar 17,02 persen. Menurut data yang dilampirkan, angka tersebut masih tergolong rendah. Oleh karena itu, diperlukannya pendidikan di Indonesia yang merata dan maju.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H