Mohon tunggu...
Alexandra JasmineRamadanti
Alexandra JasmineRamadanti Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

Hobi bernyanyi, membaca, dan menggambar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Warganet Mengeluh Susah Pesan Ojol, Driver Buka Suara!

10 Juni 2024   22:02 Diperbarui: 16 Juni 2024   20:31 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber bisnis.tempo.co

Dari tahun ke tahun, perkembangan ojek online meningkat dengan sangat pesat. Adanya aplikasi gojek/grab atau bahkan aplikasi ojek online lainnya mampu mempermudah aktivitas para penumpang. Sebagai contoh, saat harus berpindah dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan waktu yang terbatas, ojek online adalah solusi yang tepat karena penumpang tidak perlu mencari-cari kembali tukang ojek disekitarnya. Ojek online tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat, terutama di kota besar. Tidak heran apabila ojek online menjadi solusi pertama masyarakat.

Ojek online menawarkan manfaat yang melimpah, yang mampu mempermudah aktivitas individu tersebut. Terdapat simbiosis mutualisme antara driver dan penumpang, dimana driver dapat memperoleh lapangan pekerjaan dan penumpang dapat terbantu dalam hal bepergian jauh serta dalam waktu yang terbatas. Penumpang juga dapat berhemat karena terdapat banyak promo dalam aplikasi ojek online, serta mampu memberikan rasa aman dan nyaman karena sudah tertera nama driver, plat kendaraan, foto profile, sehingga mudah untuk dilacak identitasnya. Metode transaksi yang ditawarkan juga bervariasi. Anda dapat membayar dengan cash maupun transfer atau e-money.

Namun, belakangan ini banyak warganet yang mengeluh bahwa mereka memerlukan waktu yang lama hingga akhirnya mendapatkan driver, dan dijemput oleh drivernya. Terkadang, titik lokasi driver untuk menjemput penumpang diarahkan cukup jauh sehingga banyak driver yang terpaksa menonaktifkan aplikasinya. Apabila driver terlalu sering meng-cancel pesanan yang masuk maka hal ini mampu mempengaruhi performa driver tersebut. Sistem akan menilai bahwa driver tersebut tidak siap dalam menerima orderan, bahkan banyak driver yang sengaja menonaktifkan layanan secara online dan lebih memilih mencari penumpang secara offline. Karena setelah driver mendapatkan penumpang, mereka harus menunggu 1 hingga 2 jam untuk mendapatkan orderan lainnya.

Puncak dari kesulitan para penumpang mendapatkan driver, dan driver mendapatkan orderan adalah saat menjelang Idul Fitri. SVP Corporate Affairs Gojek Rubi W. Purnomo pun ikut turun tangan dalam hal ini, ia berkata bahwa alasan lain dibalik sulitnya mendapatkan driver adalah karena sebagian dari mitra perusahaan ada yang pulang ke kampung halamannya. Sehingga koordinasi mereka dalam mengarahkan pesanan menjadi kurang efisien dibandingkan sebelumnya, mereka kewalahan dalam mengatur sistem.

Cuaca juga menjadi penyebab utama dari sulitnya mendapatkan driver. Apabila sedang terjadi badai, jumlah driver akan semakin sedikit. Permintaan penumpang yang tinggi, dan jumlah driver yang sedikit berbanding terbalik sehingga ketika penumpang mendapatkan driver, harga yang didapatkan oleh penumpang akan jauh lebih tinggi dibandingkan harga biasanya. Dan terkadang, tidak ada driver di titik penjemputan sehingga para penumpang perlu menunggu lama untuk mendapatkan driver. Saran yang diajukan oleh driver adalah, menunggu untuk beberapa saat lalu apabila memang belum bisa maka anda bisa mencoba untuk memesan ulang. 

Untuk memperbaiki masalah ini, sistem dalam perusahaan ojek online perlu di-upgrade dan di-maintain dengan lebih baik. Driver perlu melakukan evaluasi akun terlebih dahulu terkait apa saja hal yang membuat mereka sulit untuk mendapatkan orderan. Mereka juga perlu meng-upgrade aplikasi mereka, memiliki jaringan internet yang baik, memahami waktu yang baik untuk menerima orderan, serta tidak melanggar peraturan yang telah berlaku. Para penumpang diharapkan agar lebih bijak dalam menggunakan aplikasi ojek online tersebut, jangan mudah hilang kesabaran sehingga jari Anda mudah sekali untuk menekan cancel.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun