Literasi merupakan salah satu keterampilan yang harus dimiliki  siswa saat ini. Tingkat pemahaman yang tinggi dapat membantu seseorang menjadi lebih kritis, memahami situasi, dan  menentukan tindakan yang tepat. Namun sayangnya, masih banyak pelajar di Indonesia yang  tingkat literasinya belum maksimal. Data Pusat Evaluasi Pendidikan (PUSMENDIK) KEMDIKBUD menunjukkan, terdapat 16.604 sekolah menengah atas di Indonesia yang kemampuan literasinya minim. Artinya, sebagian besar siswa telah mencapai standar literasi minimum namun memerlukan upaya lebih untuk menjadi mahir.Â
Literasi dalam arti luas dapat dipahami sebagai sejumlah cara  berpikir dan melakukan aktivitas membaca dan menulis (Street, 2001). Menulis seringkali diabaikan sehingga membuat membaca dan menulis menjadi pasif. Kemampuan menulis khususnya menulis ilmiah merupakan salah satu bagian dari literasi yang dapat meningkatkan keterampilan (Martha & Situmorang, 2018). Kemampuan menulis ilmiah membantu  mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan informasi secara sistematis dan rinci.Â
Dengan cara ini, pembaca lebih memahami dan mempertimbangkan argumen dan bukti. Selain itu, penulisan ilmiah juga membantu mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan analitis, yang penting untuk meningkatkan literasi dan membuat keputusan  yang berkualitas. Oleh karena itu, penulisan ilmiah sangat penting untuk mengembangkan kemampuan literasi siswa. Namun hal ini sering kali terabaikan dalam pengembangan literasi  SMA, termasuk di MAN 1 Mojokerto.
MAN 1 Mojokerto merupakan  sekolah menengah keagamaan yang terletak di kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto. Permasalahan yang dihadapi sekolah  adalah sulitnya mengembangkan kemampuan literasi siswa karena masih  pasif. Hal ini tercermin dari kurangnya minat siswa dan rendahnya kemampuan  menulis ilmiah yang merupakan tanda literasi  baik (Cahyadi, 2018). Untuk mendorong minat dan literasi siswa, sekolah berupaya mengorganisir komunitas penulisan ilmiah.Â
Dalam upaya ini, guru dan sekolah masih terkendala pada contoh, mekanisme, dan proses penulisan ilmiah. Oleh karena itu, perlu disusun pedoman  penulisan artikel ilmiah untuk menyelesaikan permasalahan mitra.
Panduan penulisan sains berbasis masalah adalah panduan untuk menulis karya ilmiah, seperti esai, artikel ilmiah, dan artikel populer, berdasarkan pengetahuan awal siswa. Panduan menulis karya ilmiah diawali dengan menyusun paragraf, memilih kata-kata yang tepat, dan cara menulis karya ilmiah secara sistematis. Namun susunan buku ini akan disesuaikan dengan pengetahuan awal praktisi MAN 1 Mojokerto. Berkat penyesuaian tersebut, siswa dapat lebih cepat memahami cara menulis karya ilmiah.
Pada praktiknya di bulan Juli hingg Agustus 2023 dalam rangka pengabdian masyarakat Universitas Negeri Malang, antusiasme siswa sangat terlihat pada setiap materi yang disampaikan. Tidak sedikit pertanyaan diajukan saat diskusi dalam pelatihan berlangsung.Â
Di sisi lain guru juga memberikan dukungan penuh yakni dengan hadir pada setiap sesi dan mencatat materi yang diberikan. Tak heran, hal ini didukung juga dengan ketua pengabdian masyarakat yakni Hengki Tri Hidayatullah yang memiliki banyak prestasi di bidang penulisan akademik. Disusul dengan Ananta Ardyansyah dan Jasmine Nurul yang merupakan mahasiswa anggota, alumni Mahasiswa Berprestasi Universitas Negeri Malang.
Berangkat dari modal pengetahuan dan prestasi pengusul, bentuk nyata kontribusi dapat diupayakan. Mulai dari memaksimalkan writing guide book tersebut hingga berbagi strategi dan hambatan dalam kompetisi serta adanya informasi yang disaampaikan langsung oleh expert kepenulisan mengenai tata cara membuat karya yang baik dan benar serta berpeluang menang dalam kompetisi.