Mohon tunggu...
Jasmine N
Jasmine N Mohon Tunggu... Mahasiswa - Magister UM

Akdemisi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Antisipasi Dead of College Mahasiswa Rantau, Kami Ciptakan Personal Health Record bagi Ibu Kos!

25 Agustus 2023   10:04 Diperbarui: 25 Agustus 2023   12:04 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengabdian masyarakat yang diketuai oleh Hengki Tri Hidayatullah beserta rekan-rekan mampu mengatasi kekhawatiran para pemilik indekos dan mahasiswa rantau, mari telisik lebih dalam beritanya!

Setujukan Anda dengan penyataan bahwa Indekos bukan sekedar tempat tinggal namun sebagai pembentuk kepribadian anak rantau.

Pernah atau sudahkah Anda merantau? 

Bagi yang pernah merantau pasti setuju, karena penulis sebagai penghuni kos selama 9 tahun terakhir sudah merasakannya.

Merantau bukanlah hal asing yang dilakukan terutama pada kalangan mahasiswa demi menempuh pendidikan. Menjadi mandiri, jauh dari keluarga, dan memasuki lingkungan baru adalah fase yang ditempuh ketika memutuskan untuk berpindah kota. 

Sebelum memulai pendidikan, mahasiswa rantau akan mencari indekos atau rumah kos, sebuah jasa yang menawarkan sebuah kamar untuk tempat tinggal sementara dengan berbagai ketentuan yang harus dipenuhi. Indekos sebagai tempat tinggal dipilih dengan pertimbangan mulai dari harga yang murah dan fasilitas yang cukup untuk diperantauan. Indekos yang berfungsi sebagai tempat tinggal ternyata juga bertranformasi sebagai sarana pembentukan kepribadian, menjalin pertemanan dengan mahasiswa lain, dan hubungan sosial dengan lingkungan sekitar.

Berbagai latar belakang budaya sesuai dengan keberagaman para penghuni indekos, tentunya akan banyak ditemui berbagai macam karakter dan tipe. Memasuki lingkungan baru dengan latar belakang tentu yang akan berimplikasi pada munculnya berbagai dampak sosial berupa perilaku menyimpang, dan masalah sosial yang lebih luas. Dalam kondisi tersebut mahasiswa indekos cenderung merasa kurang nyaman akibat banyaknya bentrokan budaya. Hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya perilaku antisosial terhadap penghuni indekos. Ketika memutuskan untuk menjadi mahasiswa perantau tentu membuat mahasiswa mau tidak mau harus menghadapi tantangan-tantangan baru dalam hidupnya. Seorang mahasiswa perantau harus mulai beradaptasi dari nol.

Masalah lain yang sering di hadapi oleh mahasiswa rantau penghuni indekos adalah peraturan larangan untuk membawa teman dari luar, yang membuat penghuni lebih memilih untuk menyendiri dan mengisolasi diri. Hal tersebut justru menimbulkan banyak masalah yang berdampak pada penghuni indekos, salah satu yang paling parah adalah masalah kesehatan yang sering dialami oleh mahasiswa rantau. Banyak ditemui masalah mahasiswa yang sakit di dalam kamar namun tidak memberitahukan kepada teman kos yang lain karena merasa tidak akrab dan merasa asing. 

Banyak ditemui mahasiswa yang meninggal akibat masalah kesehatan yang tidak diketahui oleh sesama penghuni indekos. Beberapa awal tahun 2023 dunia perkuliahan digemparkan oleh kasus meninggalnya mahasiswa asal Belitung yang diketahui oleh penghuni kos yang lain setelah mengalami kecurigaan. Berita terbaru adalah mahasiswa asal Universitas Negeri Malang ditemukan meninggal setelah 4 hari tidak terlihat. Rata-rata kasus meninggal mahasiswa di dalam indekos adalah masalah kesehatan yang tidak diketahui oleh penghuni dan pemilik indekos.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun