"Kanker, Ya, kanker ganas yang menggerogoti tubuhku ini, telah merenggut semuanya, termasuk rambutku, aku harus menjalani kemoterapi, obatnya sangat keras, dan membuat rambut-rambutku rontok" ceritanya sambil sedikit menangis.
"Pasti semua akan menertawanku, Aku malu! Malu!" sambungnya.
"Adi, Sabar, aku tahu perasaanmu saat ini, sabar ya, aku akan selalu mendukungmu" aku berusaha menenangkannya, tentu, aku ikut sedih, bisa merasakan bagaimana beratnya itu semua.
"Terimakasih Ken, tadinya kukira kau akan menertawakanku"
"Tentu tidak, ayo, kita masuk kelas, sebentar lagi bel" ajakku.
Kami berlari menuju kelas, senang rasanya, bisa membuat Adi tersenyum lagi, aku sudah menyusun seribu rencana, tuk membuatnya semangat menghadapi penyakitnya itu.
Pulang sekolah, kukumpulkan teman-teman, kuceritakan semua kejadian tadi kepada mereka.
"Ya ampun, turut prihatin" ujar Eko.
"Kasihan Adi" sahut Andy.
"Ya, kasihan dia" sambung Andra.
"Maka dari itu aku punya rencana!" seruku.