Telur asin adalah telur yang telah mengalami proses pengawetan dengan menggunakan garam sehingga mampu bertahan lama. Kali ini Telur Asin dapat diolah menjadi kerupuk yang dapat dijadikan camilan atau pendamping makanan. Makanan menjadi kebutuhan pokok setiap manusia apalagi di masa pandemi seperti ini diharuskan untuk menjaga kesehatan dan imun. Salah satu kebiasaan masyarakat Indonesia adalah suka sekali dengan camilan. Kerupuk Telur Asin ini cocok dijadikan camilan untuk menemani mengerjakan tugas, bekerja dari rumah, menonton film, dan lain-lain.
Berbagai kebijakan yang muncul sebagai upaya untuk mencegah penyebaran virus corona justru mengakibatkan dampak buruk terhadap beberapa sektor, salah satunya yaitu dalam sektor ekonomi. Dampak dari pandemi COVID-19 juga dirasakan oleh pelaku usaha Kerupuk Telur Asin.
Kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di beberapa daerah, melakukan pekerjaan dari rumah (work from home), menjaga jarak fisik (physical distancing), New Normal hingga kebijakan PPKM (Pemberlakuan Kegiatan Masyarakat) sampai saat ini dan terus diperpanjang. Hal ini berdampak terhadap pola kehidupan masyarakat, khususnya transformasi ke berbagai bentuk kegiatan yang sifatnya serba online.
Program KKN Back to Village III dengan tema Program Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak COVID-19 bertujuan untuk mendampingi pelaku usaha (sasaran) sebagai upaya untuk meningkatkan pendapatan serta agar bisa tetap mampu bersaing dan bertahan di masa pandemi COVID-19 yang masih berlanjut hingga saat ini dengan meningkatkan inovasi produk dan lebih menggerakkan pemasaran melalui digital marketing.
KKN kali ini dilakukan dengan cara Back To Village yang dilakukan di desa masing-masing mahasiswa selama 30 hari, dilaksanakan mulai tanggal 11 Agustus – 9 September 2021 yang setiap minggunya memiliki program kerja yang berbeda. Berbagai cara yang dilakukan misalnya dengan cara pendampingan kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), yaitu membantu memberikan inovasi produk dan pemasaran secara online.
Salah satu kegiatan KKN ini dilaksanakan di Kelurahan Antirogo, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember oleh Jasmine Islamy Mahasiswa Fakultas Teknik. Mahasiswa tersebut melakukan pendampingan kepada pelaku usaha UMKM Kerupuk Telur Asin.
/dokpri
Usaha Kerupuk Telur Asin milik Ibu Furkaheni ini masih jarang sekali ditemui dan kurang dikenal oleh masyarakat karena strategi pemasaran yang digunakan kurang efektif dan kurangnya inovasi pada produk. Hal ini dikarenakan Ibu Furkaheni masih kurang memahami penggunaan platform digital sebagai media pemasaran, kurangnya pengetahuan bagaimana cara desain pengemasan dan pelabelan yang praktis dan menarik, serta kurangnya inovasi produk supaya dapat lebih digemari masyarakat saat ini. “Melalui pendampingan UMKM membantu pelaku usaha dengan menginovasi Produk Kerupuk Telur Asin menjadi lebih menarik dan memasarkannya melalui digital marketing supaya lebih memudahkan pelaku usaha,” jelasnya.