Mohon tunggu...
jasmine fadhilah
jasmine fadhilah Mohon Tunggu... Sekretaris - Karyawan Swasta Perusahaan Telekomunikasi

YOLO

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Analisa Porter's Generic Strategies & Break-Event Point Bisnin Sabun Ramah Lingkungan

13 Mei 2023   23:48 Diperbarui: 13 Mei 2023   23:53 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisa Porter's Generic Strategies (Dokpri)

Dalam menerapkan strategi differentiation, perusahaan perlu fokus pada inovasi produk dengan menawarkan fitur-fitur yang berbeda dari pesaing, seperti kemasan yang ramah lingkungan dan aroma yang menarik. Selain itu, perusahaan juga perlu fokus pada pengembangan merek dan pemasaran kreatif, seperti kampanye pemasaran melalui media sosial dan program loyalitas pelanggan.

Berikut adalah gambaran tabel analisis Porter's generic strategies untuk proyek proposal EcoBubble :

Analisa Porter's Generic Strategies (Dokpri)
Analisa Porter's Generic Strategies (Dokpri)
Break-Even Point (BEP)

BEP adalah titik di mana biaya produksi sama dengan pendapatan, dan perusahaan tidak menghasilkan keuntungan atau mengalami kerugian. Analisis BEP dapat membantu perusahaan dalam menghitung jumlah minimum produk yang perlu dijual untuk mencapai titik impas dan memperkirakan keuntungan potensial dari penjualan produk.

Dalam konteks proyek proposal EcoBubbles, BEP dapat dihitung dengan mengidentifikasi biaya tetap dan biaya variabel yang terkait dengan produksi dan penjualan sabun ramah lingkungan. Biaya tetap adalah biaya yang tetap dan tidak berubah terlepas dari jumlah produksi, seperti sewa pabrik dan gaji karyawan. Sedangkan, biaya variabel adalah biaya yang berubah sesuai dengan jumlah produksi, seperti bahan baku dan biaya produksi.

Setelah mengidentifikasi biaya tetap dan variabel, perusahaan dapat menghitung BEP dengan menggunakan rumus berikut:

BEP = Biaya Tetap / (Harga Jual per Unit - Biaya Variabel per Unit)

Misalnya, jika biaya tetap per bulan adalah Rp 10.000.000, harga jual per unit adalah Rp 15.000, dan biaya variabel per unit adalah Rp 7.000, maka BEP dapat dihitung sebagai berikut:
BEP = Rp 10.000.000 / (Rp 15.000 - Rp 7.000) = 1.333 unit
Artinya, perusahaan harus menjual sebanyak 1.333 unit sabun ramah lingkungan setiap bulannya untuk mencapai titik impas dan tidak mengalami kerugian.

Namun, BEP hanyalah perkiraan dan dapat berubah sesuai dengan kondisi pasar dan biaya produksi yang berubah. Oleh karena itu, perusahaan perlu memantau biaya produksi dan penjualan produk secara teratur untuk memastikan keuntungan dan efisiensi dalam operasi bisnis.

Selain itu, BEP dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti volume penjualan, harga jual, dan biaya produksi. Oleh karena itu, perusahaan perlu memperhatikan faktor-faktor ini dalam menghitung BEP dan mengembangkan strategi bisnis yang tepat untuk mencapai keuntungan yang diinginkan.

Dalam kesimpulannya, Porter's generic strategie dan analisis BEP adalah konsep penting dalam pengembangan strategi bisnis. Analisa BEP dapat membantu perusahaan dalam memperkirakan jumlah minimum produk yang perlu dijual untuk mencapai titik impas dan memperkirakan keuntungan potensial dari penjualan produk. Dalam konteks proyek proposal EcoBubbles, BEP dapat digunakan sebagai panduan untuk mengatur strategi produksi dan penjualan yang efektif dan menghasilkan keuntungan yang diinginkan. Porter's generic strategies dan Mandiri Model Analisis dalam proyek proposal EcoBubbles, perusahaan dapat menerapkan konsep differentiation untuk membedakan diri dari pesaing dan menarik pelanggan yang sensitif terhadap lingkungan dengan produk berkualitas dengan harga terjangkau. Dengan fokus pada inovasi produk, pengembangan merek, dan pemasaran kreatif, perusahaan dapat memenangkan persaingan dan membangun keberhasilan jangka panjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun