Mohon tunggu...
Jasmine Asha Fatima
Jasmine Asha Fatima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta

Saya merupakan Mahasiswa S1 Bisnis Digital UNJ yang memiliki minat dalam topik financial technology, e-commerce, digital marketing, dan bahasa.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Mendorong Inklusi Keuangan melalui Fintech (Financial Technology) Syariah

27 Oktober 2024   18:08 Diperbarui: 27 Oktober 2024   18:16 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teknologi saat ini mengalami perubahan secara signifikan dari masa ke masa. Perkembangan ini secara keseluruhan mempengaruhi segala aspek kehidupan manusia, termasuk sektor keuangan.  Kemajuan teknologi ini mendorong secara besar perubahan pola hidup masyarakat dalam beraktivitas sehari-hari, termasuk dalam bagaimana masyarakat bertransaksi. 

Dalam sektor keuangan, adanya perkembangan teknologi mendorong munculnya inovasi baru yang menggabungkan keuangan dengan teknologi, yang sering dikenal dengan financial technology. Hadirnya Fintech menjadikan transaksi maupun layanan keuangan berubah dari konvensional menjadi digital dan merubah jangkauan layanan keuangan menjadi lebih luas dibandingkan sebelumnya. Perubahan ini memberikan kesempatan bagi lapisan masyarakat yang sebelumnya tidak terjangkau oleh layanan keuangan konvensional untuk mengakses layanan keuangan yang mereka butuhkan.

Di indonesia, Fintech menghadapi pertumbuhan yang sangat meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan data dari OJK, Outstanding pinjaman P2P berdasarkan september 2023 mencapai angka Rp 55,7 triliun, ini menununjukkan pertumbuhan sebesar 14,28% dibandingkan dengan angka pinjaman P2P tahun sebelumnya. Pertumbuhan penggunaan Fintech di indonesia dipengaruhi oleh mudahnya akses internet di masyarkat, kemudahan penggunaan fintech, dan juga literasi keuangan yang semakin meningkat. Dengan berbagai layanan yang ditawarkan oleh fintech, seperti pembayaran digital, pinjaman online dan investasi, ini memberikan solusi bagi keuangan di indonesia yang lebih inklusif, terutama bagi masyarakat yang sebelumnya mengalami kesulitan dalam mengakses layanan perbankan tradisional. Perkembangan ini tidak hanya meningkatkan inklusi keuangan saja, tapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi indonesia secara keseluruhan.

Sebagai negara dengan jumlah masyarakat beragama muslim terbanyak ke-2 di dunia, indonesia memiliki permintaan yang besar terhadap layanan keuangan berbasis syariah. Permintaan ini didorong oleh keinginan masyarakat untuk menjalankan aktivitas keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Fintech syariah hadir sebagai jawaban untuk kebutuhan masyarakat muslim dengan menawarkan layanan keuangan yang aman, transparan, dan sesuai dengan hukum-hukum islam. Layanan yang ditawarkan oleh Fintech Syariah merupakan layanan yang menghindari unsur-unsur transaksi yang dilarang dalam islam, yaitu riba (bunga), maysir (perjudian), dan gharar sehingga Fintech menjadi salah satu solusi bagi masyarakat muslim di indonesia untuk melakukan transaksi dengan berlandaskan agama islam.

Fintech Syariah memiliki potensi yang sangat besar dalam meningkatkan inklusi keuangan di indonesia. Fintech syariah tidak hanya dapat dipergunakan dan diakses oleh masyarakat muslim saja, tapi juga dapat dipergunakan oleh seluruh masyarakat dari berbagai kalangan. Hal ini memberikan kesempatan yang besar bagi seluruh tingkatan masyarakat untuk mengakses layanan keuangan yang aman dan terpercaya bagi masyarakat yang belum terjangkau oleh layanan keuangan konvensional. Dengan jumlah masyarakat muslim di indonesia yang banyak, Fintech Syariah memiliki potensi yang besar untuk digunakan sebagai instrumen inklusi keuangan. 

Namun, Fintech syariah memiliki beberapa tantangan yang perlu dihadapi untuk memberikan inklusi keuangan di indonesia, seperti tingkat literasi keuangan syariah pada masyarakat yang masih terhitung rendah. Masyarakat indonesia saat ini masih memiliki pemahaman yang minim terhadap ekonomi syariah, sehingga hal ini berdampak pada penggunaan layanan keuangan syariah. Selain itu, kurang rata nya infrastruktur digital di wilayah indonesia mempengaruhi masyarakat dalam mengakses internet, yang dapat mempengaruhi kurangnya jangkauan fintech syariah ke berbagai wilayah masyarakat

Definisi Fintech Syariah

Berdasarkan fatwa oleh DSN MUI Nomor 117/2018 mengenai layanan pembiayaan berbasis teknologi informasi berdasarkan prinsip syariah, Fintech Syariah adalah sebuah inovasi layanan keuangan yang didesain sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Artinya, setiap produk dan juga layanan yang diberikan oleh Fintech syariah dijalankan bebas dari setiap unsur yang ditentang dalam prinsip islam, unsur riba (bunga), maysir (spekulasi atau perjudian), dan gharar (ketidakpastian yang berlebihan). Adanya fintech syariah menjadi sebuah solusi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat mengenai layanan keuangan yang transparan, adil, dan bebas dari berbagai praktik yang dilarang dan bertentangan dengan nilai-nilai islam.

Fintech Syariah di Indonesia menawarkan layanan keuangan yang beragam dan terus berkembang.  Beberapa layanan yang ditawarkan oleh fintech adalah sebagai berikut:

  1. Pembayaran digital syariah, yaitu layanan yang memungkinkan masyarakat untuk melakukan pembayaran tagihan, pembelian barang dan transfer dana tanpa melibatkan biaya-biaya yang tidak penting seperti bunga atau biaya tambahan yang bertentangan dengan prinsip yang diterapkan dalam syariah islam. Di Indonesia, salah satu Fintech syariah yang melayani pembayaran digital syariah adalah BSI.

  2. P2P (Peer-to-peer) lending syariah, yaitu layanan yang menghubungkan peminjam dan investor dengan akad yang berbasis bagi hasil (mudharabah) atau kemitraan (musyarakah). Skema ini menjadi alternatif bagi masyarakat yang membutuhkan pembiayaan namun ingin menghindari unsur riba yang ada dalam pinjaman konvensional. Salah satu fintech syariah dalam P2P lending adalah Ammana dan Investree.

  3. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Financial Selengkapnya
    Lihat Financial Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun