Terkait ramainya pemberitaan yang isinya kurang lebih menduga menduga kekurang harmonisan kepemimpinan di Kabupaten Bandung, semua ini mari kita sikapi dengan pengamatan yang arif dan bijaksana.Â
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pejabat publik di suatu daerah tentu dari mulai Bupati, Wakil Bupati, Sekda para Kepala Dinas tentu mengacu pada job disknya masing masing yang di atur oleh Undang Undang.Â
Seperti yang kita kenal sosok Bupati Bandung Dadang Supriatna adalah sosok yang taat aturan, setiap langkah kebijakan yang di buatnya selalu berdasarkan aturan mainnya dan tentunya selalu dikonsultasikan dengan staf stafnya yang berkompeten di bidang admistrasi kepemerintahan daerah dan hukum.Â
Jadi jangan ada keraguan setiap kebijakan, keputusan sampai pengdelegasian tugas semuanya berdasarkan pertimbangan pertimbangan yang matang sesuai aturannya.Â
Perjalanan masih panjang, jadi apabila ada kekurang singkronan itu kurang lebihnya hanya faktor kurangnya komunikasi dan silaturahmi.Â
Sampai detik ini semua instrumen koalisi BEDAS tetap kompak dari mulai partai partai pengusung, Bupati dengan Wakilnya, Bupati/Wakil Bupati dengan para Relawan BEDAS masih saling setia, Ka cai jadi salewi kadarat jadi salebak.Â
Kalaupun ada kesalahpahaman tentunya silaturahmi adalah jalan terbaik demi terwujudnya Perubahan di Kabupaten Bandung menjadi lebih baik dan demi mewujudkan masyarakat Kabupaten Bandung yang sejahtera di bawah kepemimpinan Dadang Supriatna-Sahrul Gunawan.Â
Akhir dari tulisan ini tidak ada salahnya kita mencermati pepatah sekaligus filosofi urang Sunda yang berbunyi.Â
Cing caringcing pageuh kancing, Set saringset pageuh iket adalah Peribahasa Sunda yang memiliki makna membimbing, mengarahkan, mengawasi, menunjukan kewaspadaan dan kehati-hatian serta perlindungan dan ketahanan. Sifat maskulin, biasanya lebih mengedepankan logika (pikiran). -Deden Karna Subrata