Baiklah,
Aku cukup harus menahan rasa amarah saat menulis judul di atas, supaya terlihat lebih manusiawi. Yang mana bisa saja berbunyi, "Jempol Edan Driver Ojol yang Makan Bangku Sekolah diComberan"
Namanya adalah Annisa Rahmania, hanya seorang wanita biasa yang memiliki disfungsi telinga. Dirinya yang sudah menerima keadaan tersebut tak sungkan lagi menggunakan kata 'tuli'. Menunjukkan kesadaran akan kondisi tubuhnya sendiri
Tapi, kata tersebut yang ia ungkapkan dengan biasa malah berbalik luar biasa. Ada permohonan khusus Annisa kepada driver yang hendak menjemputnya, tapi justru langsung dibalas dengan kurang ajar tanpa klarifikasi. Menunjukan betapa minimnya kemampuan berkomunikasi si driver.
Gambarannya seperti ini:
Penting banget kah untuk melontarkan kata-kata tersebut?
Skrinsyut di atas diambil dari salah satu postingan IG story Annisa. Selain mengeluhkan sikap si driver, dirinya juga mention Official Account IG grabid. Langkah yang tepat diambil oleh Annisa. Karena hal seperti ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Karena banyak sekali kasus seperti ini, dan akan menjadi momok. Silakan follow akun-akun komunitas driver ojol, setelahnya pasti akan mengerti maksudku.
Banyak di antara postingan tersebut lebih banyak yang melumrahkan sikap driver kepada penumpang. Jarang sekali menemukan postingan yang berimbang. Memang, polemiknya terjadi di dunia maya. Tapi toh, pengalaman Annisa membuktikan, sangat mungkin momok driver ojol yang semena-mena terjadi.
Satu postingan Annisa yang sangat menarik:
Semoga tulisan ini lebih menyadarkan lagi, perlunya klarifikasi dalam setiap berkomunikasi. Komunikasi langsung saja bisa muncul kesalahpahaman, apalagi yang mediumnya terbatas. Terlebih dalam konteks penyediaan layanan jasa semacam transportasi online ini.