Mohon tunggu...
Jaslina
Jaslina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bone

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Transformasi di Desa Latellang Membantu Remaja Puteri Putus Sekolah Mengembangkan Keterampilan

11 Agustus 2023   13:15 Diperbarui: 11 Agustus 2023   13:24 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Desa Latellang, - Remaja puteri yang putus sekolah di Desa Latellang, Kabupaten Bone, menemukan cara inovatif untuk mengembangkan keterampilan mereka dengan menciptakan kertas komposit multiguna dari delignifikasi bagas tebu dan kulit pisang. program yang terinspirasi ini bertujuan untuk memberdayakan remaja puteri di desa tersebut dan mengurangi tingkat putus sekolah.

Tim PKM-PM yang terdiri dari mahasiswa berbakat telah berhasil melaksanakan inovasi yang memiliki dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat. Tim ini dipimpin Jaslina sebagai Ketua Tim, Risma (Anggota 1) dan Nurhaerani Ramli (Anggota 2), dengan Dosen Pendamping Hj. Kasmawati, S.P.,M.M.

Kegiatan ini mendapat dukungan dana dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbud Ristekdikti), yang memungkinkan para mahasiswa untuk mengembangkan ide brilian mereka menjadi kenyataan. Limbah bags tebu dan kulit pisang yang sebelumnya dianggap sebagai limbah pertanian, kini diolah menjadi kertas komposit multiguna yang ramah lingkungan dan tentunya dapat terurai secara alami

Program kreatif ini diprakarsai oleh sekelompok remaja puteri di Desa Latellang yang merasa terpinggirkan karena keterbatasan akses pendidikan. Mereka memanfaatkan bahan-bahan alami yang melimpah di daerah mereka untuk menciptakan kertas komposit yang ramah lingkungan dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan.

Kertas komposit ini dibuat dengan teknik delignifikasi, yaitu proses penghilangan lignin pada bagas tebu dan kulit pisang. Lignin adalah senyawa kompleks yang memberi kekuatan dan ketahanan pada serat tanaman. Dengan menghilangkan lignin, serat tanaman menjadi lebih lentur dan dapat diolah menjadi kertas yang berkualitas.

Para remaja puteri mengatakan bahwa kertas komposit yang mereka ciptakan memiliki berbagai keunggulan, termasuk daya tahan yang tinggi, fleksibilitas dan keberagaman warna alami dari bagas tebu dan kulit pisang. Kertas ini dapat digunakan sebagai bahan baku dan kerajinan tangan lainnya.

Selain memberdayakan remaja puteri di desa, proyek ini juga memiliki dampak positif terhadap lingkungan. Penggunaan bagas tebu dan kulit pisang sebagai bahan utama mengurangi limbah pertanian dan menciptakan kertas yang ramah lingkungan dan dapat di daur ulang.

Kepala Desa Latellang sangat mendukung inisiatif ini. Ia berharap bahwa program ini dapat membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat desa dan menginspirasi remaja puteri lainnya untuk terus berinovasi dalam menghadapi tantangan kehidupan.

Jaslina selaku ketua TIM program, berbicara dengan antusias, "Kami sangat bahagia dapat belajar dan menciptakan sesuatu yang berguna bagi masyarakat. Dengan kertas komposit ini, kami merasa memiliki kesempatan untuk menghasilkan produk bernilai jual tinggi dan membantu ekonomi desa kami."

Program "Penguatan Keterampilan Remaja Puteri Putus Sekolah Desa Latellang Melalui Delignifikasi Bagas Tebu dan Kulit Pisang Sebagai Kertas Komposit Multiguna" menjadi contoh nyata tentang bagaimana inovasi berbasis lokal dapat mendorong pembangunan berkelanjutan dan memberikan kesempatan bagi masyarakat yang kurang beruntung. Semoga, program ini akan menjadi inspirasi bagi banyak orang dan berlanjut untuk menciptakan perubahan positif dalam kehidupan mereka serta masyarakat sekitarnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun