Mohon tunggu...
Muhammad Jasimi
Muhammad Jasimi Mohon Tunggu... Editor - Saya Aadalah Seorang Mahasiswa UIN Ar raniry Banda aceh

Game, Bola

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Filsafat Yunani Kuno

19 Juni 2023   23:20 Diperbarui: 19 Juni 2023   23:51 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Banda Aceh-Periode filsafat yunani kuno merupakan periode terpenting dalam sejarah peradaban manusia. Hal ini di dasari oleh pada saat itu adanya perubahan pola pikir yang sangat mengandalkan mitos untuk menjelaskan bebagai macam fenomena alam dan asal muasal pembentukan alam semesta pada saat itu gempa bumi bukanlah fenomena alam tapi di sebabkan oleh dewa bumi yang sedang mengyunkan kepalanya .

Pada masa periode ini muncullah filosof yang pertama bernama Thales (624-546) yang sering mengkaji tentang asal usul alam semesta dan fenomenanya ia menyatakan alam semesta dan isinya berasala Air karna unsur terprnting dalam keberlangsungan makhluk hidup adalah air . Sedangakan Heraklitos berpendapat bahwa segala yang ada selalu berubah dan sedang menjadi. Ia mempercayai bahwa arche (asas yang pertama dari alam semesta) adalah api. Api dianggapnya sebagai lambang perubahan dan kesatuan. Api mempunyai sifat memusnahkan segala yang ada dan mengubah sesuatu tersebut menjadi abu atau asap. 

Sehingga Heracllitos menyimpulkan bahwa yang mendasar dalam alam semesta ini adalah bukan bahannya, melainkan aktor dan penyebabnya, yaitu api. Api adalah unsur yang paling asasi dalam alam karena api dapat mengeraskan adonan roti dan di sisi lain dapat melunakkan es. Artinya, api adalah aktor pengubah dalam alam ini, sehingga api pantas dianggap sebagai simbol perubahan itu sendiri. Selain Heraclitos ada pula permenides. Permenides lahir di kota Elea. Ia merupakan ahli filsuf yang pertama kali memikirkan tentang hakikat tentang ada.

Menurut pendapat Permenides apa ang disebut sebagai realitas adalah bukan gerak dan perubahan. Yang ada itu ada, yang ada dapat hilang menjadi ada, yang tidak ada adalah tidak ada sehingga tidak dapat dipikirkan. Yang dapat dipikirkan hanyalah yang ada saja, yang tidak ada tidak dapat dipikirkan. Dengan demikian, yang ada itu satu, umum, tetap, dan tidak dapat di bagi-bagi karena membagi yang ada akan menimbulkan atau melahirkan banyak yang ada, dan itu tidak mungkin.

Zaman keemasan atau puncak dari filsafat Yunani Kuno atau Klasik, dicapai pada masa Sokrates ( 470 -- 400 SM), Plato (428-348 SM) dan Aristoteles (384-322 SM). Sokrates merupakan anak dari seorang pemahat Sophroniscos, ibunya bernama Phairmarete yang bekerja sebagai seorang bidan. Istrinya bernama Xantipe yang terkenal galak dan keras

Socrates adalah seorang guru. Setiap kali socrates mengajarkan pengetahuannya, Socrates tidak pernah memungut bayaran kepada murid-muridnya. Oleh karena itulah, kaum sofis menuduh dirinya memberikan ajaran baru yang merusak moral dan menentang kepercayaan negara kepada para pemuda. Kemudian ia ditangkap dan dihukum mati dengan minum racun pada umur 70 tahun yakni pada tahun 399 SM. Pemikiran filsafatnya untuk menyelidiki manusia secara keseluruhan yaitu dengan menghargai nilai-nilai jasmaniah dan rohaniah yang keduanya tidak dapat dipisahkan karena dengan keterkaitan kedua hal tersebut banyak nilai yang dihasilkan.

Yunani Kuno adalah periode yang penuh dengan keajaiban dan prestasi yang luar biasa dalam sejarah peradaban manusia. Keberadaannya tidak hanya memberikan warisan budaya yang berharga, tetapi juga memberikan landasan bagi banyak aspek kehidupan dan pemikiran modern kita. Yunani Kuno dikenal karena kontribusinya yang luas dalam bidang filsafat, politik, seni, sastra, arsitektur, matematika, ilmu pengetahuan, dan olahraga. Inilah sebabnya mengapa Yunani Kuno sering dianggap sebagai tonggak peradaban Barat.

Salah satu aspek yang paling menonjol dalam budaya Yunani Kuno adalah warisan filsafatnya. Tokoh-tokoh seperti Socrates, Plato, dan Aristoteles membentuk dasar dari pemikiran filsafat Barat. Mereka mempertanyakan eksistensi, etika, politik, dan alam semesta, serta menyumbangkan gagasan-gagasan yang mempengaruhi berbagai disiplin ilmu hingga saat ini. Karya-karya mereka, seperti "Dialog-dialog" Plato dan "Nikomachean Ethics" Aristoteles, masih menjadi rujukan penting bagi para filsuf dan sarjana masa kini.

Selain itu, Yunani Kuno juga dikenal dengan peradaban politiknya yang cemerlang. Polis (kota-negara) seperti Athena dan Sparta memiliki sistem pemerintahan yang unik, di mana warga negara aktif terlibat dalam pengambilan keputusan politik. Konsep demokrasi pertama kali muncul di Athena, meskipun memiliki batasan-batasan tertentu dalam partisipasi politik. Kedua polis tersebut juga terkenal karena konflik mereka dalam Perang Peloponnesos, yang menjadi peristiwa bersejarah dalam peradaban Yunani Kuno.

Dalam seni dan sastra, Yunani Kuno menghasilkan karya-karya abadi yang masih terkenal hingga sekarang. Dari puisi epik "Iliad" dan "Odyssey" karya Homer hingga drama-drama tragedi dan komedi seperti karya-karya Sophocles, Euripides, dan Aristophanes, kehidupan dan karakter Yunani Kuno menjadi sumber inspirasi yang tak terbatas bagi seniman dan penulis selama berabad-abad.

Dalam bidang arsitektur, Yunani Kuno menunjukkan kecakapan dan keindahan yang luar biasa. Bangunan-bangunan monumental seperti Parthenon di Akropolis Athena adalah contoh kehebatan arsitektur Yunani Kuno yang hingga kini masih menjadi model dalam desain arsitektur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun