Mohon tunggu...
Jashyeva Adelia
Jashyeva Adelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Komunikasi Vocational School IPB University

Believe in yourself.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pondok Gede Menjamin Ketersediaan dan Kualitas Pelayanan Fasilitas Kesehatan Selama Pandemi

24 Maret 2021   16:17 Diperbarui: 24 Maret 2021   16:24 1231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Klinik Utama Berkat Agung di Jl. Marna Putra Atas No.21B, RT.003/RW.004, Jatibening Baru, Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat (Dokumentasi Jashyeva Adelia)

Pada tahun 2015, bertempat di Markas Perserikatan Bangsa -- Bangsa (PBB) secara resmi disahkan Agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals). Peresmian SDGs ditujukan guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan, dan melindungi lingkungan. Tujuan ini merupakan kelanjutan atau pengganti dari Millennium Development Goals (MDGs). Ditandangani oleh pemimpin -- pemimpin dari 189 negara sebagai Deklarasi Milenium pada tahun 2000. MDGs sudah tidak berlaku lagi sejak akhir 2015.

SDGs yang berisi 17 tujuan dan 169 target dibuat untuk menjawab tuntutan kepemimpinan dunia dalam mengatasi permasalahan. Permasalahan tersebut meliputi kemiskinan, kesenjangan, dan perubahan iklim dalam bentuk aksi nyata. Target yang akan dijadikan tuntunan kebijakan dan pendanaan untuk 15 tahun ke depan. Tujuan dan target tersebut meliputi tiga dimensi pembangunan berkelanjutan yaitu, lingkungan, sosial, dan ekonomi.

Salah satu tujuan dari poin ke-3 dari SDGs adalah menjamin kehidupan yang sehat dan kesejahteraan seluruh penduduk. Untuk mencapai kehidupan sehat dan sejahtera ditetapkan 13 target yang diukur melalui 50 indikator. Fokus dari seluruh target tersebut antara lain gizi masyarakat, sistem kesehatan nasional, akses kesehatan dan reproduksi, Keluarga Berencana (KB), serta asnitasi dan air bersih.

Untuk mewujudkan hal -- hal tersebut keberadaan fasilitas kesehatan yang memadai sangat dibutuhkan. Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang paling mudah dijangkau salah satunya ialah Klinik. Klinik adalah suatu fasilitas kesehatan publik kecil yang didirikan untuk memberikan pelayanan dan perawatan kepada pasien luar.

Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang paling banyak berada di pemukiman masyarakat. Klinik mampu menyentuh segala jenis golongan masyarakat di sekitarnya melebihi fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Terlebih lagi di daerah perkotaan yang persebaran penduduknya tidak merata, baik dari segi usia, sosial, dan ekonominya.

Salah satu jenis klinik yang akrab dengan lingkungan masyarakat ialah Klinik Pratama. Klinik Pratama menyelenggarakan pelayanan medik dasar yang dilayani oleh dokter umum. Berdasarkan perijinanannya, Klinik Pratama dapat dimiliki oleh badan usaha maupun perorangan.

Indonesia kedatangan virus Covid-19 di awal tahun 2020 yang penyebarannya sangat cepat dan meluas. Penyebaran yang sangat cepat memberikan dampak yang cukup signifikan bagi klinik. Salah satu daerah yang terdampak ialah klinik di Pondok Gede yang telah ditetapkan sebagai zona merah oleh pemerintah.

Pengaruh Covid-19 Kepada Masyarakat Pondok Gede

Covid-19 yang penyebarannya tidak memandang usia, status, pendidikan, dan tempat sangat menghebohkan masyarakat. Masyarakat menjadi mudah termakan informasi atau berita yang terdapat di media maupun berita yang penyebarannya dari mulut ke mulut. Beberapa masyarakat memiliki persepsi besarnya ketakutan akan virus Covid- 19 dan gejala -- gejalanya yang berdampak ke fasilitas pelayanan kesehatan. Masyarakat berpikir bahwa fasilitas kesehatan ialah salah satu tempat yang paling riskan untuk terkontaminasi virus Covid-19. Selama masa pandemi Covid-19, masyarakat lebih bersikap tertutup, terutama masalah kesehatannya.

Salah satu warga Pondok Gede, ibu Hari (40) selaku ibu rumah tangga menyampaikan bahwa ia takut untuk pergi ke fasilitas kesehatan selama pandemi. Saat ibu Hari merasa tak enak badan, ia memilih untuk tetap di rumah, istirahat dan tidak berobat. "Di rumah aja deh kalo sakit sekarang, takut kalo ke klinik malah terpapar virus dari orang lain yang sakit, amit-amit kalo ada yang positif," ungkap ibu Hari.

Pasien positif Covid-19 dianggap sebagai aib lingkungan yang ditutup-tutupi keberadaan dan kebenarannya. Begitu pun masyarakat yang menyampingkan gejala -- gejala Covid-19 yang sering kali dianggap sebagai gejala flu biasa atau masuk angin. Besarnya kekhawatiran dan ketakutan, masyarakat menganggap bahwa gejala -- gejala ataupun rasa tidak enak badan yang diderita akan sembuh dengan sendirinya. Masyarakat terlalu takut untuk memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan ataupun klinik.

Pentingnya Klinik Sebagai Fasilitas Kesehatan Bagi Masyarakat

Masyarakat Pondok Gede belum menyadari bahwa fasilitas pelayanan kesehatan seperti klinik lah yang mampu membantu untuk menunjang kesehatan dan kesejahteraan di masa pandemi. Kesehatan dan kesejahteraan antar individu masyarakat tentu sangat penting. Perlu diingat bahwa saat pandemi, lingkungan sekitar menjadi hal yang dapat mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Klinik sebagai fasilitas pelayanan kesehatan yang mampu membantu menjaga kesehatan dan kesejahteraan harus dimanfaatkan sebaik mungkin, terutama di masa-masa kritis seperti pandemi saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun