Mohon tunggu...
Devi Septiyani
Devi Septiyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

I have a high passion for learning and achieving good academic results. I always put education as the top priority in life and am ready to face the challenges that arise in the academic world.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Pengelolaan Sumber Modal Kerja pada Manajemen Keuangan bagi Perusahan

30 Mei 2024   19:38 Diperbarui: 30 Mei 2024   20:02 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengelolaan sumber modal kerja merupakan aspek krusial dalam manajemen keuangan internasional. Perusahaan yang beroperasi di pasar global menghadapi tantangan tambahan seperti fluktuasi mata uang, perbedaan peraturan, dan ketidakpastian politik. Dalam lingkungan bisnis global yang dinamis, pengelolaan modal kerja yang efektif menjadi elemen kunci bagi kesuksesan perusahaan. Modal kerja melibatkan pengelolaan aset lancar dan kewajiban jangka pendek untuk memastikan kelangsungan operasional dan likuiditas perusahaan. Manajemen modal kerja yang baik membantu perusahaan mempertahankan keseimbangan antara profitabilitas dan risiko.

Dalam era globalisasi ekonomi yang semakin berkembang, perusahaan-perusahaan menghadapi tantangan yang semakin kompleks dalam mengelola keuangan mereka. Manajemen keuangan internasional menjadi semakin penting karena perusahaan tidak hanya beroperasi di pasar domestik, tetapi juga terlibat dalam transaksi lintas batas yang melibatkan berbagai mata uang, peraturan, dan risiko. Salah satu aspek kunci dari manajemen keuangan internasional adalah pengelolaan sumber modal kerja.

Modal  kerja memiliki arti yang sangat penting bagi operasional suatu perusahaan. Di samping itu, manajemen modal kerja juga memiliki tujuan tertentu yang hendak dicapai. Oleh karena itu, setiap perusahaan berusaha memenuhi kebutuhan modal kerjanya, agar dapat meningkatkan likuiditasnya. Kemudian, dengan terpenuhinya modal kerja, perusahaan dalam kekurangan modal kerja dapat membahayakan kelangsungan hidup perusahaan yang bersangkutan, akibat dari tidak dapat memenuhi likuiditas dan target laba yang diimginkan. Kecukupan modal kerja, juga merupakan salah satu ukuran kinerja manajemen.  Modal kerja yang cukup akan menguntungkan bagi perusahaan, ada beberapa keuntungan jika Modal kerja berjalan dengan baik antara lain:

  • Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai dari aktiva lancar. 
  • Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban tepat pada waktunya. Memungkinkan memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup untuk melayani para konsumennya. 
  • Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup untuk melayani para konsumen. 
  • Memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat beroperasi dengan lebih efisien karena tidak kesulitan untuk memperoleh barang ataupun jasa yang dibutuhkan. 

1. Tujuan Modal Kerja

Tujuan manajemen modal kerja perusahaan adalah sebagai berikut: 

  • Modal kerja digunakan untuk memenuhi kebutuhan likuiditas, artinya likuiditas suatu perusahaan sangat bergantung kepada manajemen modal kerja. 
  • Dengan modal kerja yang cukup perusahaan memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban pada waktunya. 3
  • Memungkinkan perusahaan untuk memiliki persediaan yang cukup dalam rangka memenuhi kebutuhan pelanggannya. 
  • Memungkinkan perusahaan untuk memperoleh tambahan dana dari para kreditor, apabila rasio keuangannya memenuhi syarat likuiditas yang terjamin. 
  • Memungkinkan perusahaan memberikan syarat kredit yang menarik minat pelanggan dengan kemampuan yang dimilikinya. 
  • Guna memaksimalkan penggunaan aktiva lancar, meningkatkan penjualan dan laba. Perusahaan mampu melindungi diri apabila terjadi krisis modal kerja akibat turunnya nilai aktiva lancar.

2. Jenis - Jenis Modal Kerja 

Jenis -- jenis model kerja dalam suatu perusahaan dapat digolongkan menjadi 2 (dua), yaitu: 

a. Modal kerja permanen (permanent working capital) 

Yaitu modal kerja permanen yang harus selalu ada pada perusahaan agar dapat berfungsi dengan baik dalam suatu periode akuntansi yang diperlukan untuk kelancaran usaha. Modal kerja permanen terdiri atas dua: 

  • Modal kerja primer (primary working capital) Yaitu jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjamin kelangsungan kegiatan usahanya. 
  • Modal kerja normal (normal working capital) Yaitu jumlah modal kerja yang diperlukan untuk dapat menyelenggarakan kegiatan produksi pada kapasitas normal. Kapasitas normal mempunyai pengertian yang fleksibel menurut kondisi perusahaannya.

b. Modal kerja variabel (variable working capital) 

Yaitu modal kerja yang dibutuhkan saat -- saat tertentu dengan jumlah yang berubah -- ubah sesuai dengan perubahan keadaan suatu periode. Modal kerja variabel terdiri dari: 

  • Modal kerja musiman (seasonal working capital) Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah -- ubah disebabkan oleh perubahan musim 
  • Modal kerja siklis (cyclecar working capital) 21 Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah -- ubah disebabkan oleh perubahan permintaan produk c. Modal kerja darurat (emergency working capital) Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah -- ubah karena adanya keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun