Mimpiku, tidur di dada ayah
Yang selalu kutunggu saat sore menjelang
Lalu mencium baju seragam kantornya yang berkeringat
Aku adalah harapan yang tersemat dalam doamu
Harapan untuk selalu berjalan di jalur kebenaran
Aku adalah doa yang menggema di malam nan sunyi
Membalut mataku yang masih penuh bunga mimpi
Doamu selalu bersambung, hingga aku tak sendiri lagi
Ayah, aku adalah doamu yang berjajar
Di dinding tembok kamarku
Aku adalah namaku adalah kenangan  ayah
Pada masa remajanya yang lugu
Kenangannya akan saudara kecilnya
yang bernama sama dengan namaku
Harapan, doa, dan kenangan ayah
Menjelma jadi diriku pada masa kini
Magelang, 2 Juli 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H