Mohon tunggu...
iesti KM
iesti KM Mohon Tunggu... Guru - Pendidik dan Pembelajar

Pembelajar yang masih butuh belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Metamorfosis Puisi

2 Juli 2020   06:00 Diperbarui: 17 Desember 2020   10:09 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: pixabay.com

Aku dan puisiku bermetamorfosis tanpa henti
Ketika menjerang puisi, aku mengaduk kata-kata
Diksi tak berguna tumpah di meja kerja
Aku biarkan, dan aku putuskan untuk membunuhnya

Puisiku bekerja sungguh menakjubkan
Metafora membisikkan proses metamorfosis
Memantik rasa dan karsa untuk bekerja  
Di hening malam yang merekah
Buku, pena tinta, menggumul aksara
Goresannya seperti mengiris nadi, saat tersadar
Pelangi menumbuh di kamarku yang gelap

Metamorfosisku bukanlah akhir dari penciptaan bahasa
Setiap rindu memangsa, aku melabuh pada aksara
Setiap kubaca wajahmu, kata menggoda jiwa
Hari-hari masih menggelar peradaban manusia
Proses tak akan pernah terhenti hingga ajal tiba
Proses tak akan pernah mengkhianatiku
Dan aku tak akan pernah mengkhianati proses
Itulah puisi dan prosesku     

Magelang, 2020

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun